JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Politisi PDI-P Eva Sundari, mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Surya Tjandra, dan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) dari Partai Nasdem untuk menghadapi Pemilu 2024.
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengungkapkan, tiga tokoh itu dipilih karena dianggap bisa mewakili sejumlah isu yang diprioritaskan oleh Nasdem di DPR RI.
“Mbak Eva bergabung dengan Nasdem karena beliau tahu yang berjuang hand in hand untuk UU TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual), RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan RUU Kesehatan Ibu dan Anak itu ya Nasdem,” ujar Willy dalam keterangannya, Minggu (14/5/2023).
Baca juga: Nasdem Klaim Eva Sundari Gabung Nasdem karena Tertarik Isu yang Diperjuangkan di DPR
Menurutnya, kehadiran Eva bakal membantu berbagai program yang tengah diperjuangkan oleh Nasdem. Pasalnya, saat menjabat sebagai anggota parlemen, Eva turut mendorong pembentukan UU TPKS.
“Semangat memuliakan kaum Sarinah yang merupakan semangat Bung Karno. Itu hanya ada di Nasdem,” kata dia.
Tak hanya itu, lanjut Willy, Nasdem juga ingin membentuk ketahanan nasional dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ia menyampaikan hal itu berkaca dari situasi pandemi Covid-19, isu kesehatan harus menjadi salah satu pertimbangan ketahanan nasional.
“Kita mengundang ahli dan tenaga kesehatan yang mau bergabung mengisi jabatan legislatif ini. Alhamdulilah dokter Daeng M Faqih akan menjadi tenaga potensial bagi isu-isu ini,” ucap dia.
Ia menyampaikan, Daeng bakal memperebutkan kursi DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta III.
Sementara itu, Surya Tjandra bergabung karena dukungannya pada Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang diusung Partai Nasdem bersama dua koleganya Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
“Setidaknya dengan bergabungnya Surya Tjandra akan semakin banyak stok aktivis di Nasdem. Perwajahan politik kita yang selama ini sebagian besar pengusaha, setidaknya dengan hadirnya aktivis-aktivis akan menggerakan kebijakan-kebijakan yang lebih peduli pada publik,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.