Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rommy: Megawati dan Kami Sepakat Putuskan Cawapres Setelah Formasi Parpol Pengusung Ganjar Komplit

Kompas.com - 12/05/2023, 09:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy mengungkapkan, partainya dan PDI Perjuangan sepakat membahas nama calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo setelah komplit partai yang ingin bekerja sama.

"Bu Mega kemarin dengan kami juga sepakat, mari kita putuskan pembahasan cawapres itu dilakukan setelah formasi pengusungan Ganjar, partainya komplit," kata Rommy dalam acara Gaspol! Kompas.com yang ditayangkan di YouTube, Kamis (11/5/2023) malam.

"Artinya setelah, kalau orang Jogja bilang rambahwo, ora nambah jiwo. Sudah enggak nambah lagi, baru kita berunding begitu," tambahnya.

Baca juga: Iring-iringan Mercy dan Sedan Jaguar Hasil Keringat Sendiri yang Antarkan Bacaleg PPP Daftar ke KPU Bekasi...

Sejauh ini, sudah ada empat parpol yang ingin mengusung Gubernur Jawa Tengah itu sebagai kandidat capres, yaitu PDI-Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Partai Solidaritas Indonesia.

Meski urusan nama cawapres baru dibahas setelah kerja sama politik rampung dibentuk, PPP mengaku sudah menggodok sejumlah nama yang berpotensi menjadi pendamping Ganjar, yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Kedua nama itu muncul berdasarkan usulan yang disampaikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP.

Namun, Rommy mengatakan bahwa PPP masih memiliki nama lainnya. Sehingga, keputusan mengenai nama cawapres dari PPP tidak ditetapkan pada saat ini.

Baca juga: Ganjar Effect Disebut Bisa Dongkrak Perolehan Kursi PDI-P di Purworejo

"Karena masih banyak nama-nama yang muncul, dewan pimpinan pusat (DPP) partai kemarin memutuskan, kita enggak putuskan hari ini. Kita ajak komunikasi, apakah ini hanya sekadar lontaran atau memang ada kesiapan. Terus bagaimana komitmen dengan PPP secara politik, begitu," ungkapnya.

Di samping nama Sandi dan Erick, nama-nama lain yang muncul sebagai kandidat cawapres seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hingga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Jadi ini kearifan kearifan lokal, ada juga tokoh NU lainnya yang juga muncul namanya. Gus Yaqut misalnya, ada Kiai Said Aqil Siradj. Ini kan nama-nama yang dimunculkan," tutur Rommy.

Untuk diketahui, PPP dan PDI-P telah sepakat untuk membangun kerja sama politik dengan PDI-P. Dalam kerja sama itu, kedua parpol sepakat untuk mengusung Ganjar sebagai capres.

Baca juga: Hasil Studi SMRC: Prabowo Bertarung dengan Anies di Pedesaan dan dengan Ganjar di Perkotaan

Di sisi lain, PPP masih menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar. Dalam perkembangannya, terjadi dinamika setelah Golkar melakukan manuver untuk mendekati parpol lain.

Rommy pun menyebut bahwa dalam waktu dekat akan ada partai lain yang kini duduk di Parlemen yang akan bergabung dengan PPP dan PDI-P mendukung Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com