JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan, Presiden Joko Widodo ingin penggantinya kelak meneruskan proyek-proyek besar yang saat ini tengah dikerjakan pemerintah.
Sebab, ada sejumlah proyek jangka panjang yang belum tuntas di pemerintahan Jokowi, seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
“Jadi ini hal yang memang membuat Pak Jokowi berkeinginan presiden besok orang yang paling mengerti persoalan saat ini, mengetahui dasar filosofis semua megaproyek pembangunan yang dilakukan Pak Jokowi, dan juga memahami persoalan-persoalan teknis yang menyertai,” kata Romy dalam program Gaspol! Kompas.com, Rabu (10/5/2023).
Baca juga: PPP Yakin Jokowi Bakal Condong Dukung Ganjar ketimbang Prabowo
Atas keinginan itu, menurut Romy, wajar jika Jokowi lebih menginginkan orang dekatnya yang kelak menjadi presiden, baik itu Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.
Sebab, jika pengganti Jokowi dari kalangan oposisi, ada kekhawatiran megaproyek yang kini belum tuntas tak akan dilanjutkan.
“Ini hal-hal yang menurut saya membuat presiden merasa perlu untuk terlibat dan berpihak, dan itu biasa saja,” ujarnya.
Seandainya pengganti Jokowi dari kalangan oposisi katakanlah Anies Baswedan, menurut Romy, belum tentu juga proyek-proyek pemerintahan yang sedang berjalan saat ini tidak dilanjutkan.
Namun, dengan narasi-narasi oposan yang digulirkan Anies dan kubu Koalisi Perubahan baik Partai Nasdem, Demokrat, maupun Partai Kedilan Sejahtera (PKS), kecil peluang program-program Jokowi bakal berlanjut.
Apalagi, Anies dan Koalisi Perubahan mendapat dukungan dari kalangan yang kontra terhadap kebijakan pemerintah saat ini. Melanjutkan program Jokowi justru bisa menjadi bumerang bagi koalisi tersebut.
“Mas Anies dapat suara tinggi kan karena mengambil posisi sebagai oposan, dan ceruk itu ada. Kalau kemudian berbalik jadi pendukung (pemerintah) ya itu menghabisi suaranya sendiri. Secara politik namanya tendangan bunuh diri,” kata Romy.
Baca juga: Romy PPP Sebut Anies Bunuh Diri jika Pakai Narasi Dukung Program Jokowi
Namun demikian, Romy bilang, Jokowi tak terlalu khawatir soal Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Diperkirakan, pilpres mendatang diikuti oleh tiga capres yakni Ganjar Pranowo dari PDI Perjuangan, Prabowo Subianto dari Partai Gerindra, dan Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan.
Namun, survei sejumlah lembaga memprediksi, pilpres putaran kedua hanya akan diikuti oleh dua capres, menghadapkan Ganjar dengan Prabowo.
Jika prediksi itu benar, maka, presiden selanjutnya antara Ganjar atau Prabowo. Keduanya sama-sama orang dekat Jokowi.
Baca juga: SMRC: Ganjar Dipercaya Lanjutkan Program Jokowi, Anies Mengubah Kebijakan
Merujuk hasil survei itu, Romy menyebut, presiden pengganti Jokowi masih berasal dari kelompok pemerintahan kini.
“Tidak terlalu membuat presiden sebagai politisi khawatir tentang siapa yang akan terpilih karena ujungnya juga kalau nggak Pak Ganjar, Pak Prabowo (yang terpilih sebagai presiden),” kata Romy.
“Jadi kalau dari situ mengarahnya lebih ke all the president’s men,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.