Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Prabowo Cenderung Tarik Pemilih Anies Setahun Terakhir

Kompas.com - 07/05/2023, 22:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) terkini menunjukkan adanya penurunan elektabilitas bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dalam setahun terakhir.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menduga, penurunan itu disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu bakal capres Prabowo Subianto.

"Dalam setahun terakhir, dukungan kepada Anies cenderung melemah. Prabowo terlihat cenderung menarik pemilih Anies dalam setahun terakhir," kata Deni dalam tayangan Youtube SMRC TV, Minggu (7/5/2023).

 Baca juga: Simulasi 3 Nama Capres versi SMRC, Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies

Dalam tayangan tersebut, terlihat bahwa elektabilitas Anies dan Prabowo memang mulanya terpaut tipis pada tahun lalu.

Contoh, pada Maret 2022, elektabilitas Anies 21 persen, sedangkan Prabowo 25 persen.

Setiap periode survei, Anies terus tertinggal jauh dari Prabowo. Hingga pada April 2023, suara Prabowo mencapai 30,6 persen, sedangkan Anies 22,6 persen.

Terkini, pada simulasi tiga nama, suara Anies hanya 21,7 persen dibandingkan Prabowo 34,5 persen.

"April sampai Mei cenderung tidak ada perubahan yang berarti," kata Deni.

 Baca juga: Anies Minta Negara Tak Intervensi Pilihan Rakyat: Kalau Sampai Pengaruhi, Itu Pelecehan

Kendati demikian, Deni menilai Anies tetap berpotensi mengubah keadaan menjadi unggul signifikan atas Prabowo dan Ganjar.

Dengan catatan, lanjut dia, turut didukung kerja-kerja tim sukses Anies ke depan.

"Tentu masih bisa berubah, tergantung kerja sosialisasi capres dan timnya, hingga pemilihan presiden diadakan 9 bulan mendatang," kata Deni.

"Ada juga cukup banyak pemilih kritis yang belum menentukan pilihan, sekitar 10,5 persen. Mereka bisa ditarik oleh calon manapun yang dinilai lebih meyakinkan," pungkasnya.

 Baca juga: Anies Puji Jokowi soal Pembangunan Jalan Tol, tapi Kritik Subsidi Mobil Listrik

Sebagai informasi, SMRC memperkirakan Pilpres berlangsung dua putaran karena elektabilitas bakal capres tak ada yang mencapai angka 50 persen.

Adapun survei kali ini dilakukan pada periode 2-5 Mei 2023 dengan total responden terpilih sebesar 925 orang.

Metode survei yaitu random digit dialing (RDD). Adapun margin of error survei diperkirakan sekitar 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com