JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei lembaga Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) terkini menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto berada di posisi pertama dibandingkan dua bakal calon presiden (capres) lainnya yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Pada survei ini, Prabowo menempati posisi pertama paling banyak dipilih oleh pemilih kritis.
Pemilih kritis adalah mereka yang memiliki telepon atau telepon pintar (smartphone). Sebab, mereka dinilai menerima informasi lebih banyak dibandingkan yang tidak punya alat komunikasi tersebut.
"34,5 persen yang memilih Prabowo Subianto, kemudian 33,3 persen yang memilih Ganjar Pranowo. Jadi jarak antara Prabowo dan Ganjar Pranowo ini tidak signifikan secara statistik. Sangat ketat," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam tayangan Youtube SMRC TV, Minggu (7/5/2023).
Baca juga: Survei Terbaru SMRC: Ganjar Bersaing Ketat Head to Head Lawan Prabowo
Sementara itu, di posisi tiga adalah Anies Baswedan dengan elektabilitas 21,7 persen.
Deni mengatakan, melihat hasil ini, Prabowo dan Ganjar unggul signifikan atas Anies.
Namun, keduanya bersaing ketat dalam hal elektabilitas sehingga belum ada yang unggul signifikan.
"Kita lihat di sini bahwa Ganjar dan Prabowo terutama di satu tahun terakhir itu bersaing sangat ketat, sehingga di posisi terakhir pada survei 2-5 Mei itu terpaut hanya sekitar 1 persen yang tidak signifikan perbedaannya secara statistik," jelasnya.
Di sisi lain, Deni menyebut adanya kecenderungan penurunan elektabilitas Anies Baswedan dalam satu tahun terakhir survei dilakukan.
SMRC melihat persoalan elektabilitas Anies tak sampai di situ.
Menurut Deni, ada dugaan suara Anies berpindah ke Prabowo.
Baca juga: Survei SMRC: Pemilih Kritis Lebih Banyak Pilih Prabowo Dibanding Ganjar dan Anies
"Terlihat ketika Anies menurun, dukungan Prabowo cenderung menguat dalam setahun terakhir ini. Jadi ada kecenderungan bahwa Prabowo terlihat mengambil suara Anies dalam setahun terakhir," ucap Deni.
Terakhir, lantaran ketiga bakal capres tak memiliki elektabilitas di atas 50 persen, Deni melihat adanya potensi Pilpres berlanjut ke putaran kedua.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 2-5 Mei 2023 dengan metode survei random digit dialing (RDD).
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 925 orang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening.
Adapun margin of eror survei diperkirakan sekitar 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.