Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Saya Dengar Ada Beberapa Parpol Sudah Melobi Mbak Puan untuk Bertemu

Kompas.com - 05/05/2023, 18:49 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa sudah ada beberapa partai politik yang ingin berkomunikasi membangun kerja sama politik dengan PDI-P.

Hal ini disampaikannya ketika ditanya komunikasi politik PDI-P setelah membangun kerja sama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Nah ini memang saya sudah dengar ada beberapa yang sudah meminta melobi Mbak Puan (Ketua DPP PDI-P Puan Maharani), untuk bisa bertemu," kata Megawati saat ditemui, di kawasan Badung, Bali, Jumat (5/5/2023).

"Saya bilang ya nanti direncanakan (pertemuan), silakan," lanjutnya.

Baca juga: Megawati Minta Pembangunan Bali 100 Tahun Ke Depan Tetap Mengedepankan Lahan Subur

Megawati menilai bahwa komunikasi politik penting dilakukan asalkan sudah terjadi kesepahaman waktu antar partai politik.

Di sisi lain, Megawati menegaskan kembali bahwa PDI-P tak mengenal istilah koalisi melainkan kerja sama politik.

Padahal, menurutnya jika tetap mempertahankan istilah koalisi, maka membuat bingung sistem tata negara Indonesia yang menganut presidensial.

"Makanya presidential threshold, sistem kita ketatanegaraannya sudah saya sebutkan," imbuh dia.

Presiden kelima RI ini menuturkan, PPP selaku rekan kerja sama politik PDI-P juga sepaham soal sistem tata negara tak mengenal koalisi.

Baca juga: Megawati ke Jokowi: Jangan Nanti Pembangunan IKN Tidak Terencana dengan Baik

Bahkan, Megawati mengatakan bahwa ia sempat bertanya apakah PPP setuju dengan istilah kerja sama politik, sebelum resmi bekerja sama untuk Pemilu 2024.

"Dan saya sebutkan pada PPP bahwa monggo, kami (PDI-P) ikuti itu. Mau ngikuti apa tidak? Mau (kata PPP). Karena mereka juga tahu bahwa itu ketatanegaraan kita," tutur Megawati.

Perlu diketahui, PDI-P dan PPP membangun kerja sama politik untuk Pemilu 2024 dengan sama-sama mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

Hal itu terjadi saat kedua partai bertemu, Minggu (30/4/2023).

Sementara itu, Puan Maharani diketahui juga sudah melakukan safari politik ke sejumlah ketua umum parpol.

Baca juga: Sayangkan Kelakuan Wisman Nakal di Bali, Megawati: Dipikir Mereka Siapa?

Puan telah menemui empat pimpinan parpol koalisi pemerintah pada 2022, yaitu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com