Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Anggap Masinton Sesat Pikir Usai Sebut KPP Belum Definitif Dukung Anies

Kompas.com - 04/05/2023, 19:31 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid menampik tudingan politisi PDI-P Masinton Pasaribu yang menyebut Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) belum definitif mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Menurutnya, pernyataan Masinton tak sesuai fakta karena tiga partai politik (parpol) dalam KPP yakni Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat sudah menandatangani piagam koalisi.

“Pernyataan itu tidak tepat dan sesat informasi. KPP sudah tandatangani piagam koalisi baik PKS, Nasdem, dan Demokrat sudah melalui mekanisme internal partai,” ujar Kholid pada Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Tanggapi Masinton PDI-P, PKS: Seluruh Kantor Partai Sudah Pasang Gambar Anies

Ia menyatakan Masinton tak punya alasan yang kuat mengeluarkan tudingan itu. Pasalnya, alasan yang dipakai hanya soal sosialisasi foto Anies oleh Partai Demokrat dan PKS.

Padahal, lanjut Kholid, PKS sudah banyak mengeluarkan materi sosialisasi Anies baik di tingkat pusat hingga daerah.

“Justru di sini Masinton tampaknya seperti kurang gaul dan kurang informasi,” ucap dia.

Terakhir, Kholid meminta agar Masinton tak perlu mengomentari urusan pencapresan dari parpol lain. Sebab KPP juga tak pernah menyinggung keputusan PDI-P mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Baca juga: Soal Sosok Cawapres Ganjar, Masinton Sebut yang Penting Punya Chemistry

“Baiknya kita sama-sama fokus dengan capres kita, tidak perlu terlalu mengurusi sikap internal partai. Apalagi comment-nya tidak tepat dan berisi informasi yang tidak benar,” imbuh dia.

Sebelumnya, Masinton meragukan sikap KPP dalam mengusung Anies sebagai capres. Ia menilai hanya Nasdem yang menunjukan secara total memberikan dukungan pada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Ia mengaku tak banyak melihat foto Anies sebagai capres disosialisasikan oleh Demokrat dan PKS.

Sebaliknya, dalam pandangannya, hanya Ganjar yang merupakan capres definitif saat ini sebab didukung penuh oleh PDI-P.

Baca juga: Setelah Bertemu Muhaimin, AHY Pastikan Demokrat Tetap di Koalisi Perubahan

"Enggak pernah tuh lihat, Demokrat pasang gambar Anies. Anies Presiden kami, enggak pernah," kata Masinton dalam diskusi Kedai Kopi bertajuk "OTW 2024" di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/5/2023).

"PKS (pasang gambar) Anies Presiden kami, enggak definitif. Belum definitif," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com