JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali mengatakan, pemerintah Sudan membutuhkan bantuan kemanusiaan akibat konflik yang terjadi di negara itu.
Diketahui, konflik terjadi antara Sudan Armed Forces (SAF) dan Rapid Support Forces (RSF) sejak tanggal 15 April 2023.
"Kami memang membutuhkan bantuan kemanusiaan terutama bagi mereka yang terluka dan juga rumah sakit," kata Yassir saat ditemui di kediaman Duta Besar Sudan, Patra Kuningan, Jakarta Selatan Rabu (3/5/2023).
Baca juga: Militer Sudan dan RSF Sepakat Gencatan Senjata 7 Hari Mulai Besok
Bantuan kemanusiaan dibutuhkan mengingat banyaknya rumah sakit yang diserang dan dirusak oleh Rapid Support Forces (RSF).
Setidaknya, kata dia, sekitar 40 persen rumah sakit rusak karena menjadi sasaran penyerangan.
"Kami sudah memiliki daftar kebutuhan (dari bantuan kemanusiaan) yang telah kami susun," beber dia.
Untuk bantuan kemanusiaan di bidang kesehatan, Yassir berencana menemui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Baca juga: Kemenlu: 100 WNI dari Sudan Tiba di Indonesia, Total 929 Sudah Kembali ke Tanah Air
Selain Indonesia, pihaknya juga mencari bantuan dari negara lain yang mampu memberikan dukungan.
"Saya berharap bisa bertemu dengan menteri kesehatan di Indonesia. Dan Insya Allah kami nantikan untuk segera bertemu dengannya," ungkap dia.
"Dan kami akan berusaha mencari dukungan dari saudara kami dan negara-negara sahabat," imbuh Yassir.
Sebagai informasi, konflik Sudan telah mengancam situasi keamanan di Sudan sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada tanggal 16 April 2023.
Baca juga: Soroti Konflik Militer-Paramiliter di Sudan, Panglima TNI: Jangan Sampai Terjadi di Indonesia...
Dengan meningkatnya eskalasi konflik tersebut, pada tanggal 20 April 2023, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I.
Sejauh ini, terdapat 949 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari wilayah konflik di Sudan.
Rinciannya, 930 orang dievakuasi via Jeddah, 13 orang dievakuasi via Mesir, dan 6 orang dievakuasi via Persatuan Emirat Arab.
Sementara itu, 929 WNI telah tiba di Tanah Air. Mereka dipulangkan dalam empat tahap.
Tahap pertama terdiri 385 orang tiba pada 28 April dengan Garuda Indonesia. Tahap kedua terdiri dari 363 orang tiba pada 30 April dengan Garuda Indonesia.
Baca juga: Lima Hari Jalankan Misi, Pesawat Boeing 737 TNI AU Evakuasi 344 WNI dan 15 WNA dari Sudan
Tahap ketiga terdiri dari 75 orang tiba 1 Mei dengan pesawat TNI AU. Sementara 6 WNI mengatur kepulangannya secara mandiri.
Adapun tahan keempat terdiri dari 100 orang WNI yang tiba pada Selasa (2/5/2023). WNI yang telah dipulangkan ke tanah air akan menginap di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk penanganan lebih lanjut oleh kementerian/lembaga terkait, sebelum dipulangkan ke daerah asalnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.