JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. P Marsudi menyampaikan, sebanyak 100 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Sudan akan tiba di Indonesia pada hari ini, Selasa (2/5/2023).
Pemulangan ini merupakan tahap keempat, usai adanya konflik memanas di Sudan sejak pertengahan April 2023.
"Pemulangan tahap keempat dijadwalkan tiba di Jakarta pada 2 Mei dengan Garuda Indonesia, rencananya sebanyak 100 evacuees," kata Menlu dalam pernyataan pers secara daring, Selasa.
Baca juga: 75 WNI Ikut Pemulangan Tahap 3 dari Sudan, Total Sudah 823 Orang Sudah Kembali ke RI
Retno menyampaikan, Indonesia patut bersyukur mengingat evakuasi WNI dari Sudan terlaksana dengan baik, ketika masih banyak negara yang masih berusaha mengevakuasi warganya di negara itu.
Dalam melakukan evakuasi, Indonesia diketahui bekerja sama dengan berbagai negara, meliputi Arab Saudi (Jeddah), Mesir, hingga Uni Emirat Arab.
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada negara-negara tersebut.
"Saya ingin sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah Mesir dan Persatuan Emirat Arab yang telah membantu evakuasi beberapa WNI keluar dari Sudan," tutur Retno.
Baca juga: KPU: Daftar Pemilih Sementara WNI di Sudan Mungkin Berubah setelah Ada Perang Saudara
Sebelumnya, Indonesia telah melakukan evakuasi tahap ketiga. Sebanyak 75 WNI yang tergabung dalam evakuasi tahap ketiga sudah tiba di Tanah Air kemarin, Senin (1/5/2023).
Pemulangan WNI tersebut menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara (AU). Sebagian besar yang dievakuasi merupakan pelajar dan tiga diantaranya PMI (Pekerja Migran Indonesia).
WNI yang telah dipulangkan akan menginap di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Hal ini dilakukan untuk menjalani penanganan lebih lanjut oleh kementerian/lembaga terkait, sebelum dipulangkan ke daerah asalnya.
Diketahui, konflik militer di Sudan antara Sudan Armed Forces dan Rapid Support Forces terjadi pada 15 April.
Baca juga: KPU: Daftar Pemilih Sementara WNI di Sudan Mungkin Berubah setelah Ada Perang Saudara
Konflik tersebut mengancam situasi keamanan di Sudan sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada 16 April.
Dengan meningkatnya eskalasi konflik tersebut, pada 20 April, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.