Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemensos Berikan Kebutuhan Logistik untuk WNI yang Berhasil Dievakuasi dari Sudan

Kompas.com - 28/04/2023, 18:11 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan kebutuhan logistik untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang tiba di Tanah Air usai berhasil dievakuasi dari Sudan.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Non Alam Kemensos Mira Riyati mengatakan, pihaknya telah melaukan upaya optimal untuk proses evakuasi WNI dari Sudan.

"Kami sudah siapkan mulai dari pemenuhan kebutuhan logistik," ujar Mira dalam keterangan tertulis, Jumat (28/4/2023).

Mira mengatakan, Kemensos sudah menyediakan beberapa layanan pemenuhan kebutuhan logistik selama di Asrama Haji Pondok Gede, tempat penginapan WNI yang baru tiba di Indonesia.

Bantuan tersebut seperti kidsware, pakaian dewasa pria dan wanita, pakaian anak, mainan edukasi anak, pakaian dalam pria dan wanita, perlengkapan mandi dan permakanan nasi box.

Baca juga: BERITA FOTO: 385 WNI Penyintas Perang Sudan Tiba di Tanah Air

Total bantuan Rp 11.114.770.000 dan layanan dukungan psikososial yang diberikan selama lima (lima) hari sejak 28 April hingga 2 Mei 2023.

Mira juga mengatakan, WNI yang tiba di Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta dilakukan pemeriksaan kesehatan hingga tes antigen

Lebih lanjut, Mira mengungkapkan, pemenuhan dasar logistik dan penginapan diberikan sementara sebelum kembali ke daerah masing-masing.

Lokasi pengungsian di Asrama Haji Pondok Gede sudah disiapkan tiga tower yang terbagi menjadi 1 tower untuk keluarga, 1 tower untuk pria lajang, 1 tower untuk wanita lajang, dan 1 gedung tambahan bagi WNI yang sakit.

"Selain itu, Kementerian Sosial menyiapkan tujug psikolog untuk memberikan Layanan Dukungan Psikososial, 1 tenda untuk tempat bermain anak-anak, 1 tenda lainnya untuk Posko Kesehatan dari Kementerian Kesehatan," kata Mira.

Baca juga: Menlu: Masih Ada 111 WNI di Sudan yang Belum Dievakuasi

Sebagai informasi, pemulangan tahap pertama sebanyak 385 WNI tiba Bandara Seokarno-Hatta usai berhasil dievakuasi darii Sudan pada hari ini, Jumat.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, ratusan WNI tersebut tiba dengan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 991.

WNI yang tiba di Tanah Air terdiri dari 248 perempuan, 137 laki-laki, dan 43 anak-anak.

Diketahui, Sudan tengah mencekam karena pertempuran meletus antara tentara reguler dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang sudah berlangsung selama lebih dari sepekan.

Pertempuran untuk memperebutkan kekuasaan tersebut telah menewaskan ratusan orang dan membuat jutaan orang Sudan tidak mendapatkan akses ke layanan dasar.

Baca juga: Cerita Orangtua WNI di Sudan, Lega Anaknya Bebas dari Suara Bom dan Rentetan Senjata Api

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com