Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Muhammadiyah Ungkap Sudah Minta Klarifikasi Peneliti BRIN Sebelum Lapor Polisi, tapi...

Kompas.com - 27/04/2023, 20:18 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak dari Pemuda Muhammadiyah mengaku sudah sempat menghubungi peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang (AP) Hasanuddin soal komentarnya di akun Facebook yang mengancam membunuh warga Muhammadiyah.

Akan tetapi, AP Hasanuddi disebut tidak menanggapi pesan permintaan klarifikasi tersebut.

Seorang warga yang tergabung Pemuda Muhammadiyah, Yusuf Maulana juga menyampaikan hal itu kepada penyidik saat dipanggil untuk klarifikasi soal laporan pihaknya terhadap AP Hasanuddin ke Bareskrim.

"Saya sampaikan bahwa kita mendapatkan konten awal itu hari Minggu tanggal 23 April. Saya dapat konten lebih dulu jam 4 sore. Lalu, dilanjutkan coba kita tanyakan konfirmasi," kata Yusuf usai diperiksa penyidik di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Kasus Ancaman ke Muhammadiyah, Bareskrim Akan Panggil Profesor BRIN Thomas Djamaluddin

"Bahkanm saya langsung menjapri melalui DM, melalui messanger (pesan) Facebook-nya AP Hasanuddin, saya konfirmasi ini maksudnya apa. Tapi tidak ada jawabannya," ujarnya lagi.

Yusuf juga menjelaskan, ia awalnya masih bisa menemukan komentar AP Hasanuddin dalam akun Facebook Thomas Djamaluddin.

Namun, beberapa lama setelahnya, komentar itu sudah hilang.

"Ketika itu masih ada komentarnya. Tapi pas saya cek lagi sudah enggak ada. Itu yang ditanyakan oleh Cyber Crime tadi," kata Yusuf.

Adapun laporan Pemuda Muhammadiyah terhadap Andi itu telah diterima dengan nomor LP/B/76/IV/2023/Bareskrim Polri tertanggal 25 April 2023.

Atas laporan itu, Bareskrim memanggil sejumlah pihak sebagai saksi, termasuk pelapor dan terlapor.

Baca juga: Bareskrim Periksa Saksi Pelapor dari Pemuda Muhammadiyah Terkait Kasus Peneliti BRIN

Menurut Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Pemuda Muhammadiyah, Nasrullah, bukti tangkapan layar yang diserahkannya ke penyidik juga sudah lengkap.

"Dan Insya Allah juga keterangan penyidik tadi, dalam waktu dekat yang bersangkutan itu akan dipanggil. Termasuk, Thomas Djamaluddin juga akan dipanggil oleh Bareskrim," ujar Nasrullah.

Diketahui, komentar bernuansa kekerasan dari Andi kepada warga Muhammadiyah dibuatnya sebagai komentar terhadap unggahan Facebook milik peneliti BRIN, Thomas Djamaluddin yang sedang berdiskusi soal perbedaan penetapan penentuan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1444 hijriah.

Baca juga: Kasus Peneliti BRIN, Pemuda Muhammadiyah: Perdamaian Diutamakan tapi Proses Hukum Tetap Jalan

Tangkapan layar pernyataan AP Hasanuddin itu lantas viral di media sosial.

Dalam tangkapan layar yang beredar, mulanya Thomas merespons sebuah komentar dari Aflahal Mufadila terkait ketidaktaatan Muhammadiyah kepada pemerintah soal penentuan Lebaran 2023.

"Ya. Sudah tidak taat keputusan pemerintah, eh, masih minta difasilitasi tempat shalat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis komentar Thomas Djamaluddin.

Masih dalam kolom komentar yang sama, muncul akun bernama AP Hasanuddin yang mendukung Thomas dan menyatakan kemarahan terhadap warga Muhammadiyah.

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," demikian komentar AP Hasanuddin di Facebook.

Baca juga: Permintaan Maaf Peneliti BRIN Terkait Ancaman Bunuh Warga Muhammadiyah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com