JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku tidak ingin terburu-buru bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah hengkang dari Partai Gerindra.
"Intinya ada langkah yang secara alamiah saja, tidak usah terburu-buru," kata Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/4/2023).
Sandiaga mengakui bahwa sudah ada pembicaraan awal dengan pihak PPP mengenai rencananya bergabung dengan partai berlambang Kabah tersebut yang akan diikuti pembicaraan lanjutan.
Namun, ia mesti lebih dulu menampung aspirasi masyarakat dan tokoh-tokoh ulama sebelum memastikan bakal bergabung ke PPP.
Baca juga: Sandiaga Santer Digadang Jadi Cawapres Ganjar, PDI-P Bakal Analisis Track Record dan Kompetensinya
"Saya ingin bahwa prosesnya ini semuanya nyaman, tidak terburu-buru dan menampung semua aspirasi, terutama dari aspirasi masyarakat dan para tokoh-tokoh, ulama-ulama, kiai-kiai," ujar Sandiaga.
Lebih lanjut, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tidak memikirkan dan mengincar jabatan tertentu apabila sudah bergabung dengan PPP kelak.
Menurutnya, setiap partai politik memiliki kriterianya tersendiri dalam menentukan orang-orang yang akan mengisi jabatan tertentu.
"Saya tidak pernah mematok-matok. Saya sudah sangat bersyukur bisa ikut berkontribusi dan tentunya pimpinan partai politik lah yang akan menentukan untuk dipertimbangkan," kata Sandiaga.
Baca juga: Dua Jam Bertemu Jokowi di Istana, Sandiaga Akui Bahas Politik
Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga enggan berkomentar banyak mengenai kemungkinan bakal menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung sebagai calon presiden (capres) oleh PPP.
Ia mengaku, masih membutuhkan waktu untuk menyiapkan langkah-langkah berikutnya setelah meninggalkan Partai Gerindra.
"Mohon teman-teman sabar, kita enggak usah terburu-buru, ojo kesusu karena tentunya ini harus dilandasi pemikiran-pemikiran, dilandasi juga sebuah harapan aspirasi dari masyarakat yang harus kita tuangkan," ujar Sandiaga.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam sebelumnya memprediksi Sandiaga akan merapat ke PPP setelah pamit dari Gerindra.
Baca juga: Akrab dengan Sandiaga Saat Bertemu di Semarang, Ganjar: Kita Selalu Cocok
Umam mengatakan, dengan bergabung ke PPP, Sandiaga bakal lebih leluasa untuk mengincar jabatan bakal cawapres mendampingi Ganjar yang telah diusung oleh PDI-P dan PPP.
“Dengan berada di PPP, Sandi akan lebih leluasa mengajukan proposal sebagai cawapres mendampingi capres Ganjar dari PDI-P. Mengingat, PDI-P sendiri membutuhkan back up kekuatan politik islam moderat,” ujar Umam pada Kompas.com, Selasa (25/4/2023).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sempat menyebut nama Sandiaga Uno sebagai salah satu figur yang cocok untuk menjadi cawapres Ganjar.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono juga mengaku sepakat dengan penilaian Jokowi.
“Menurut saya sih cocok, karena waktu itu Pak Presiden juga sudah mengatakan cocok. Jadi, Ganjar dengan Pak Sandi cocok,” kata Mardiono pasca menerima kunjungan empat mata dari Sandiaga di kediamannya, kawasan Permata Hijau, Jakarta, Sabtu (22/4/2023).
Baca juga: Sandiaga Ucapkan Selamat Terkait Dukungan PPP, Ganjar: Emang Sudah Ber-KTA PPP?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.