Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rencana Gabung PPP, Sandiaga Uno: Alamiah Saja, Tak Usah Buru-buru

Kompas.com - 27/04/2023, 19:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku tidak ingin terburu-buru bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah hengkang dari Partai Gerindra.

"Intinya ada langkah yang secara alamiah saja, tidak usah terburu-buru," kata Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Sandiaga mengakui bahwa sudah ada pembicaraan awal dengan pihak PPP mengenai rencananya bergabung dengan partai berlambang Kabah tersebut yang akan diikuti pembicaraan lanjutan.

Namun, ia mesti lebih dulu menampung aspirasi masyarakat dan tokoh-tokoh ulama sebelum memastikan bakal bergabung ke PPP.

Baca juga: Sandiaga Santer Digadang Jadi Cawapres Ganjar, PDI-P Bakal Analisis Track Record dan Kompetensinya

"Saya ingin bahwa prosesnya ini semuanya nyaman, tidak terburu-buru dan menampung semua aspirasi, terutama dari aspirasi masyarakat dan para tokoh-tokoh, ulama-ulama, kiai-kiai," ujar Sandiaga.

Lebih lanjut, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tidak memikirkan dan mengincar jabatan tertentu apabila sudah bergabung dengan PPP kelak.

Menurutnya, setiap partai politik memiliki kriterianya tersendiri dalam menentukan orang-orang yang akan mengisi jabatan tertentu.

"Saya tidak pernah mematok-matok. Saya sudah sangat bersyukur bisa ikut berkontribusi dan tentunya pimpinan partai politik lah yang akan menentukan untuk dipertimbangkan," kata Sandiaga.

Baca juga: Dua Jam Bertemu Jokowi di Istana, Sandiaga Akui Bahas Politik

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga enggan berkomentar banyak mengenai kemungkinan bakal menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung sebagai calon presiden (capres) oleh PPP.

Ia mengaku, masih membutuhkan waktu untuk menyiapkan langkah-langkah berikutnya setelah meninggalkan Partai Gerindra.

"Mohon teman-teman sabar, kita enggak usah terburu-buru, ojo kesusu karena tentunya ini harus dilandasi pemikiran-pemikiran, dilandasi juga sebuah harapan aspirasi dari masyarakat yang harus kita tuangkan," ujar Sandiaga.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam sebelumnya memprediksi Sandiaga akan merapat ke PPP setelah pamit dari Gerindra.

Baca juga: Akrab dengan Sandiaga Saat Bertemu di Semarang, Ganjar: Kita Selalu Cocok

Umam mengatakan, dengan bergabung ke PPP, Sandiaga bakal lebih leluasa untuk mengincar jabatan bakal cawapres mendampingi Ganjar yang telah diusung oleh PDI-P dan PPP.

“Dengan berada di PPP, Sandi akan lebih leluasa mengajukan proposal sebagai cawapres mendampingi capres Ganjar dari PDI-P. Mengingat, PDI-P sendiri membutuhkan back up kekuatan politik islam moderat,” ujar Umam pada Kompas.com, Selasa (25/4/2023).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sempat menyebut nama Sandiaga Uno sebagai salah satu figur yang cocok untuk menjadi cawapres Ganjar.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono juga mengaku sepakat dengan penilaian Jokowi.

“Menurut saya sih cocok, karena waktu itu Pak Presiden juga sudah mengatakan cocok. Jadi, Ganjar dengan Pak Sandi cocok,” kata Mardiono pasca menerima kunjungan empat mata dari Sandiaga di kediamannya, kawasan Permata Hijau, Jakarta, Sabtu (22/4/2023).

Baca juga: Sandiaga Ucapkan Selamat Terkait Dukungan PPP, Ganjar: Emang Sudah Ber-KTA PPP?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com