JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengendus mutasi gendut rekening perwira Polri AKBP Achiruddin Hasibuan berasal dari sumber dana yang menyimpang.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana menyebut, nilai mutasi rekening AKBP Achiruddin tidak sesuai dengan profilnya dan bernilai sangat signifikan.
“Kebetulan ada indikasi penyimpangan sumber dana,” kata Ivan saat dihubungi, Kamis (27/4/2023).
Ivan mengatakan, pihaknya sudah mulai mendalami transaksi rekening AKBP Achiruddin sejak sebelum perwira menengah itu menjadi sorotan lantaran hanya menonton saat anaknya, Aditya Hasibuan, menganiaya mahasiswa dengan brutal.
Baca juga: PPATK Sebut Nilai Mutasi Rekening AKBP Achiruddin Puluhan Miliar, Tak Sesuai Profil
Adapun pendalaman dilakukan dalam kurun waktu sejak sebelum AKBP Achiruddin mendapatkan pangkat perwira menengah.
Saat ini, PPATK telah memblokir rekening AKBP Achiruddin dan anaknya, Aditya Hasibuan.
“Sejak pangkat masih sebelum AKBP yang kami dalami,” ujar Ivan.
Namun demikian, Ivan belum menyebutkan dugaan sumber keuangan Achiruddin yang diduga menyimpang.
Terbaru, anggota Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menggeledah kediaman AKBP Achiruddin pada Kamis (27/4/2023) siang.
Dalam radius sekitar empat rumah dari kediaman AKBP Achiruddin, polisi menemukan gudang solar berisi 4 tangki besar yang salah satunya berlogo Pertamina, 6 tangki air, dan 7 tank ukuran kecil.
Manajer Komunikasi Pertamina Sumbagut, Susanto August Satria membantah tangki solar itu milik Pertamina.
Pihaknya masih apakah solar di gudang itu merupakan solar subsidi atau bukan karena masih menunggu penjelasan Polda Sumut.
"Ya, kalau lambang (Pertamina) bisa di mana itu ya. Yang jelas itu bukan dari Pertamina," kata dia.
Baca juga: Polda Sumut Amankan Dekoder CCTV dari Rumah AKBP Achiruddin Hasibuan, Polisi: Sudah Lama Mati
Sebelumnya, video yang merekam penganiayaan oleh Aditya Hasibuan terhadap seorang mahasiswa bernama Ken Admiral viral di media sosial.
Aditya tampak memukul hingga menendang kepala Ken dengan sadis. Penganiayaan itu disebut dipicu percakapan via chat.