JAKARTA, KOMPAS.com - Dua partai politik (parpol) yang menunjukkan kedekatan dengan Sandiaga Uno melakukan pertemuan.
Keduanya adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pembicaraan antara Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu berlangsung lebih dari dua jam di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Sebelum pembicaraan berlangsung, Mardiono mengaku bakal membahas dinamika politik terkini dan nasib Sandi yang dikabarkan bakal hengkang dari Partai Gerindra.
“Bisa, bisa juga (soal Sandi). Bisa juga jadi bahan obrolan. Jadinya kan ini kayak tarik tambang ya,” ujar Mardiono.
Baca juga: PPP Sebut Sandiaga Uno Akan Gabung pada Mei 2023, tapi Tergantung Restu Prabowo
Namun, pasca pertemuan Syaikhu mengklaim tak ada pembahasan soal Sandiaga Uno.
Menurutnya, kedua pimpinan parpol justru membicarakan tentang kemungkinan kerja sama dalam kerja-kerja di Parlemen.
“Kami tadi justru pada masalah-masalah kerja sama program, khususnya tadi pelaksanaan sinergitas di kerja-kerja tugas-tugas di parlemen,” kata Syaikhu.
Mardiono mengatakan, perbincangan dengan Syaikhu bukan tentang negosiasi tentang Sandiaga.
Namun, PPP ingin membuka ruang diskusi agar PKS mempunyai pilihan politik yang serupa.
“Jadinya kan ini kayak tarik tambang ya, yang di sana narik, yang di sini narik. Tapi sebenarnya yang ditarik-tarik bukan Pak Sandi (tapi) pilihan politik,” kata Mardiono.
Baca juga: PKS Sebut Pertemuan dengan PPP Tak Bahas Sandiaga Uno
Dalam pandangannya, tak ada batasan antara PPP dengan PKS meskipun keduanya bergabung dalam koalisi yang berbeda.
PPP telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sedangkan PKS sudah mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat.
Ketiga parpol tersebut telah sepakat mendirikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).