Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Diprediksi Tenggelam jika Gabung Koalisi Besar, Airlangga Kalah Magnet Politik dengan Prabowo

Kompas.com - 15/04/2023, 05:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, kemungkinan Golkar tak lagi menjadi magnet politik bahkan bisa tenggelam jika bergabung dengan bakal koalisi besar.

Hal ini tak lepas dari Prabowo Subianto yang belakangan memiliki magnet lebih besar dibandingkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di koalisi besar.

"Saya sih kalau Golkar agak ogah-ogahan dengan koalisi ini. Saya bisa memahaminya, karena koalisi besar ini justru seperti menenggelamkan Golkar sebetulnya dalam koalisi ini," kata Ray dalam diskusi bertajuk "Koalisi Besar untuk Siapa: Ganjar atau Prabowo atau?" Jumat (14/4/2023).

Padahal, menurut Ray, Golkar menjadi magnet dan memiliki daya tawar tinggi jika tetap di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Baca juga: Pengamat Prediksi KPP Face to Face dengan Koalisi Besar pada Pilpres 2024

Tanpa koalisi besar, Golkar dinilai bisa mengusung Airlangga Hartarto dalam Pilpres 2024, meskipun hanya sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Kalau KIB tanpa koalisi besar, itu kan imamnya ya Golkar gitu, daya tawarnya Golkar tuh kuat sekali. Bahkan, punya potensi siapa pun capres dalam KIB itu, wakilnya adalah Airlangga kalau itu yang diangkat," ujarnya.

Namun, menurut Ray, semua akan berubah jika Golkar bergabung ke koalisi besar. Sebab, magnet politik koalisi besar saat ini dinilai berada di Prabowo.

Baca juga: Golkar: Koalisi Besar Baru Fondasi, Masih Terlalu Awal Bicara Capres-Cawapres

Ray mengungkapkan, hal itu terlihat dalam seminggu ke belakang, yakni isu koalisi besar berpindah dari Golkar ke pengusungan Prabowo.

Padahal, beberapa pekan sebelumnya, Airlangga Hartarto kerap disambangi oleh ketua umum partai politik.

"Masih ingat kita sekitar 2-3 bulan lalu, Pak Airlangga didatangi banyak sekali ketum parpol, karena seolah-olah Pak Airlangga jadi magnet baru setelah Pak Surya Paloh atau Nasdem agak berjarak dengan Jokowi," kata Ray Rangkuti.

"Nah, sekarang kan itu tenggelam. Tenggelam karena yang menguat itu adalah Gerindra dengan Prabowo," ujarnya lagi.

Baca juga: Jokowi Sebut KIB-KIR Cocok Bersatu, Golkar: Presiden Bilang Cocok, Ya Cocok Lah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com