JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Silmy Karim mengatakan, konten viral yang berisi turis Taiwan yang mengaku diperas oleh petugas Bea dan Cukai di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali adalah hoax.
Silmy menduga, banyak pihak yang ingin menciptakan image Indonesia menjadi buruk dengan menciptakan berbagai hoax.
"Banyak hoax yang ingin menjelekkan Indonesia," ujar Silmy saat dimintai konfirmasi, Kamis (13/4/2023).
Temuan Imigrasi bahwa pengakuan turis Taiwan hoax itu bermula ketika mereka memeriksa akun TikTok bernama LUDAI (NeverEnough) selaku pengunggah konten.
Imigrasi pun melakukan penelusuran terhadap akun TikTok tersebut. Mereka mendapati kalau pemilik akunnya berada di Taiwan.
"Awalnya kami berpikiran bahwa yang bersangkutan adalah korban yang sudah kembali ke negaranya," katanya.
Silmy mengatakan, Imigrasi mencoba untuk membuka komunikasi dengan pemilik akun tersebut melalui akun TikTok-nya.
Imigrasi pun berhasil menanyakan mengenai kronologis kejadian yang dialami oleh pemilik akun di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Namun, jawaban selanjutnya ternyata di luar dugaan Imigrasi.
"Di luar dugaan kami, ternyata yang bersangkutan menyampaikan bahwa dia bukan korban. Dan kejadian itu hanya dia repost dari akun Forum Women Talks," ujar Silmy.
Baca juga: Imigrasi soal Turis Taiwan Diperas Petugas di Bandara Ngurah Rai Bali: Susah Dibuktikan
Oleh karenanya, Silmy mengatakan, Imigrasi pun mencoba menelusuri akun Forum Women Talks.
Ternyata, akun Forum Women Talks ini hanyalah media curhat dari akun-akun anonim yang admin-nya pun kemungkinan besar tidak mengetahui identitas dari akun-akun anonim di sana.
"Informasi ter-update, baru saja sumber utama dari viralnya berita ini (Forum Women Talks) sudah tidak bisa diakses (kemungkinan akunnya ditutup)," kata Silmy.
Maka dari itu, Silmy menduga informasi bahwa turis Taiwan yang mengaku diperas oleh petugas di bandara di Bali hoax.
Kemudian, ia kembali menegaskan komitmennya yang tidak ragu dalam menindak tegas para oknum di Imigrasi yang melakukan kesalahan.