Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Dinilai Unggul Dibandingkan Sejumlah Kandidat Cawapres Anies

Kompas.com - 11/04/2023, 13:18 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, Sandiaga Uno paling unggul dibandingkan sejumlah figur kandidat calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan yang lain.

Ia pun memaparkan sejumlah alasannya. Pertama, Sandi memiliki materi yang cukup besar yang dapat dipakai untuk membantu kebutuhan logistik pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Aset kekayaan yang dimiliki Sandi menjadi prasyarat mesin partai mendapatkan pelumas,” ujar Ari pada Kompas.com, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: Wacana Pindahnya Sandiaga ke PPP Dinilai Tak Akan Pengaruhi Kemampuan Finansial Gerindra

Kedua, jika dibandingkan tiga kandidat cawapres lain yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, chemistry Sandi dengan Anies jauh lebih baik.

Pasalnya, keduanya pernah bekerja sama dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

“Anies dan Sandi telah terbukti pernah memenangkan kontestasi kepala daerah yang ‘paling berdarah’ yakni palagan Pilgub DKI,” ucap dia.

Baca juga: Prabowo: Sudah Lama Sandiaga Tak Mengatakan Mau Pindah, Mungkin Kalian Ngarang

Dalam pandangan Ari, alasan terakhir Sandi memiliki daya tarik untuk menjadi cawapres Anies karena Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu memiliki banyak citra yang dapat dipakai untuk mempengaruhi konstituen.

“Sandi tergambarkan sebagai sosok politisi milenial, keren, tajir melintir, dan bisa kerja. Paket komplitnya Sandi adalah popularitas dan elektoral,” imbuh dia.

Adapun wacana untuk memasangkan Anies dan Sandi masih diusulkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Meski begitu anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Sudirman Said menyatakan bahwa Sandi bukan figur yang merepresentasikan perubahan.

Baca juga: Sandiaga Pamit Keluar dari Gerindra, Prabowo Minta Dipikirkan Lagi

Pasalnya, Sandi telah memilih untuk bergabung dengan pemerintahan saat ini.

“Perihal Pak Sandiaga Uno, rasanya publik memahami bahwa yang bersangkutan sudah memilih untuk meninggalkan konstituen lamanya dan menjadi bagian dari status quo dan meninggalkan konstituen yang menghendaki perubahan,” tutur Sudirman pada Kompas.com, Senin (10/4/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com