Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Endorsement" Jokowi Bukan Faktor Tunggal Kesuksesan Koalisi Besar

Kompas.com - 09/04/2023, 11:38 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Endorsement" politik Presiden RI Joko Widodo untuk sosok calon presiden yang akan diusung oleh koalisi besar dinilai bukan menjadi satu-satunya faktor penentu untuk kesuksesan di Pilpres 2024.

Teranyar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut bahwa pertemuan dirinya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan arahan Jokowi sebagai jalan tengah pembentukan koalisi jelang Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif lembaga survei Algoritma, Aditya Perdana, menegaskan bahwa para pemilih masih melihat kapasitas dan rekam jejak sosok capres sebelum menjatuhkan pilihan, meskipun sosok capres itu dipromosikan oleh Jokowi.

Baca juga: Jajaki Koalisi Besar, Gerindra Tengah Atur Pertemuan dengan PDI-P

"Memang betul berdasarkan survei Algoritma terakhir, capres yang diyakini dapat melanjutkan agenda Pak Jokowi adalah bagian dari koalisi yaitu Pak Ganjar (Pranowo, Gubernur Jawa Tengah) dan Pak Prabowo," kata Aditya kepada Kompas.com, Minggu (9/4/2023).

"Namun, pemilih kita merasa endorsement yang sedang dilakukan presiden tidak serta merta akan 100 persen diikuti oleh pemilih. Dalam konteks itu, endorsement bukan pertimbangan utama pemilih," ungkapnya.

Aditya mengakui bahwa endorsement politik dari Jokowi terhadap sosok tertentu merupakan hal yang menarik dalam upaya pembentukan koalisi besar antara Koalisi Indonesia Bersatu yang digawangi Golkar PAN dan PPP serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang terdiri dari Gerindra dan PKB.

Baca juga: Zulhas Mengaku Siap ‘Wira-wiri’ untuk Proses Penjajakan Koalisi Besar

Sebab, pada akhirnya, faktor Jokowi tidak dapat menjadi satu-satunya faktor penentu kesuksesan koalisi. Sosok capres yang punya elektabilitas moncer, menurut Aditya, tetap berperan kunci

"Menurut saya koalisi besar dapat terwujud namun hal itu tidak mudah di dalam koalisi, karena ada banyak dinamika yang tentu harus diselesaikan," pungkasnya.

Secara definitif, koalisi besar ini belum dideklarasikan terbentuk secara resmi.

Namun, dalam pertemuannya dengan Prabowo, Zulhas mengeklaim bahwa Golkar dan PPP sebagai anggota Koalisi Indonesia Bersatu sudah memberikan restu.

Baca juga: Jajaki Koalisi Besar, Gerindra Klaim Hubungan dengan PKB Baik-baik Saja

Menteri Perdagangan itu menyebut bahwa tidak sulit untuk membangun koalisi besar antara Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com