Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto: Bu Mega Kan Memperjuangkan Kebenaran, Semua yang Perjuangkan Kebenaran Itu Di-"bully"

Kompas.com - 07/04/2023, 11:57 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengomentari ramainya publik yang kerap merundung (bully) Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri karena dianggap selalu mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial.

Hasto menyebut Megawati adalah sosok yang selalu memperjuangkan kebenaran. Ia pun mengingat pernyataan mantan politikus Partai Nasdem, Zulfan Lindan, yang menurutnya, orang-orang yang memperjuangkan sesuatu memang kerap dirundung.

Hal tersebut Hasto sampaikan dalam program Gaspol! Kompas.com, seperti disiarkan oleh akun YouTube Kompas.com, Jumat (7/4/2023).

Baca juga: Wacana Koalisi Besar KIB dan KIR, Strategi Pengepungan PDI-P buat Pilpres 2024?

"Saya punya sahabat baik, itu Bang Zulfan Lindan. Entah kenapa setelah keluar dari partai itu Nasdem), kok hatinya cocok. Dia mengatakan, 'sudah tenang aja Mas Hasto. Bu Mega ini kan memperjuangkan kebenaran. Semua yang memperjuangkan kebenaran itu di-bully'," ujar Hasto.

Hasto lantas mengibaratkan kondisi Megawati itu dengan yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW hingga Yesus Kristus ketika saat menyebarkan ajaran agama.

Menurutnya, utusan-utusan Tuhan pun bisa di-bully ketika memperjuangkan kebenaran. Bedanya, di zaman dahulu belum ada media sosial.

"Hanya dulu zaman nabi itu belum ada sosmed. Memangnya nabi enggak di-bully? Sama. Nabi Muhammad, Yesus Kristus pun bisa ditolak di situ. Jadi yang namanya utusan-utusan dari Tuhan, itupun juga menghadapi jalan-jalan yang sulit," tuturnya.

Baca juga: Saat Bawaslu Terbentur Aturannya Sendiri Soal Bagi-bagi Amplop Kader PDI-P

Hasto menilai, ketika seseorang menghadapi jalan yang sulit karena di-bully, maka itu menjadi indikasi bahwa apa yang orang itu sampaikan sifatnya sangat prinsipil.

Dia malah mempertanyakan pemimpin-pemimpin yang tidak pernah di-bully, karena itu artinya mereka cuma melakukan pencitraan.

Kemudian, Hasto mengungkit pernyataan Steve Jobs tentang beda antara pemimpin dan penjual es krim.

"Jangan-jangan seperti yang dikatakan Steven Jobs. Dia mengatakan, 'if you want to make everyone happy, don't be a leader, selling ice cream'," jelas Hasto.

"Nah yang enggak pernah di-bully dengan menggunakan pernyataan dari Steven Jobs ini, mereka adalah penjual ice cream. Nah kalau Bu Mega leader," sambung dia.

Baca juga: Djarot Klaim Bupati Meranti yang Ditangkap KPK Bukan Kader PDI-P

Sementara itu, Hasto mengatakan memperjuangkan kebenaran itu memang sesuatu yang sulit.

Sebab, kebenaran tidak turun begitu saja dari langit, melainkan harus diperjuangkan.

"Nah justru kami digembeleng dengan cara-cara seperti itu. Jadi kami enggak pernah khawatir pem-bully-an," imbuh Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Nasional
PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

Nasional
PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com