Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Prabowo Ungkap 40 Tahun Persahabatannya dengan Yusril

Kompas.com - 07/04/2023, 10:02 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Prabowo Subianto tak bisa menutup kehangatan hubungannya dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, saat keduanya bertemu di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2023) sore.

Usai melangsungkan pertemuan secara tertutup selama sejam, Prabowo mengungkap bahwa dirinya telah bersahabat dengan Yusril cukup lama yakni sejak 40 tahun silam.

"Semua masalah dibahas tadi. Dan... Kalau PBB hari ini tidak dukung saya, kebangetan," seloroh Prabowo yang diikuti oleh tawa elite kedua partai.

Baca juga: Prabowo: Kalau PBB Tidak Dukung Saya Kali Ini, Kebangetan

Hal itu pun turut diamini oleh Yusril. Menurutnya, dirinya telah mengenal Prabowo sejak tahun 1980.

"Jadi pada waktu itu saya masih umur 20-an tahun, kenal dengan Pak Prabowo. Beliau masih muda pada waktu itu ya, (dan) saya (juga) masih jauh lebih muda daripada beliau," kata Yusril.

Meski sudah bersahabat cukup lama, Yusril mengaku sudah 4 tahun terakhir tidak bertemu dengan Prabowo. 

Diketahui, Yusril dan PBB sebelumnya sempat mendukung pencalonan Prabowo sebagai presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu. Saat itu, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno untuk menghadapi pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca juga: PBB Datangi Rumah Prabowo Hari Ini, Tawarkan Yusril Jadi Cawapres Prabowo

Sering beda pendapat

Sebagai sahabat lama, diskusi kerap menjadi makanan sehari-hari. Prabowo bercerita tak jarang dirinya berbeda pendapat dengan Yusril ketika berdiskusi.

"Jadi ini sebetulnya pertemuan kawan lama. Dan kawan lama pun belum tentu setiap saat itu sependapat. Sering kita berbeda pendapat, tapi tetap kita harus bersahabat," jelas Prabowo.

Meski berbeda pendapat, bukan berarti hal itu menyurutkan persahabatan mereka. 

Bagi Prabowo, saling mengoreksi dan saling mengingatkan di dalam iklim demokrasi merupakan hal yang sangat penting. 

Baca juga: Gerindra Masih Berharap Sandiaga Uno Tidak Pindah ke Partai Lain

Yang penting, kata dia, tidak saling menghujat karena hal itu tidak cocok dengan budaya Indonesia.

"Jangan ada saling menghujat, saling mengejek, hal-hal yang negatif seperti itu tidak pantas, dan tidak perlu, dan tidak cocok untuk budaya Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, Yusril mengungkapkan, diskusi yang cukup intensif dilakukan keduanya terutama di masa Orde Baru.

"Dan terus sering bersama-sama beliau, lebih-lebih ketika beliau juga menangani krisis tahun 1998 ya,"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com