Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Pecah Kemacetan Mudik Lebaran 2023, Kapolri: Ganjil Genap, "Contraflow" sampai "One Way"

Kompas.com - 07/04/2023, 07:26 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan langkah-langkah yang akan kepolisian lakukan untuk memecah kemacetan selama arus mudik dan arus balik Lebaran Idul Fitri 2023.

Hal tersebut Sigit sampaikan usai menggelar rapat koordinasi terkait pengamanan mudik bersama Panglima TNI dan sejumlah menteri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2023).

Mulanya, Sigit menyadari bahwa berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, volume kendaraan selalu padat selama arus mudik dan arus balik.

Baca juga: Menhub Sarankan Pemudik Curi Start untuk Hindari Macet

Sehingga, kemacetan selama mudik pun tidak dapat terhindarkan. Namun, kepolisian menyiapkan sejumlah skenario rekayasa lalu lintas untuk meminimalisir kemacetan.

"Tentu skenario rekayasa kita persiapkan. Mulai dari ganjil genap sampai dengan contraflow, sampai dengan one way. Itu semuanya kita siapkan," ujar Sigit dalam jumpa pers.

Sigit menjelaskan, jalur mudik yang akan banyak digunakan oleh pemudik adalah Jalan Tol Cikampek hingga Kalikangkung.

Selain itu, jalur dari Jakarta menuju Jawa Barat dan sebaliknya juga akan mengalami peningkatan volume kendaraan selama mudik.

Baca juga: Terbanyak se Indonesia, 32,75 Juta Orang Bakal Mudik ke Jateng

"Supaya tetap bisa jalan. Itu semuanya kita sudah atur. Nanti akan kita sosialisasikan baik melalui media, kemudian pamflet-pamflet ataupun pengumuman-pengumuman yang bisa kita sampaikan bekerja sama dengan rekan-rekan media, baik TV, radio maupun pengumuman-pengumuman yang bisa kita sampaikan di setiap pos-pos kita," jelasnya.

Dengan begitu, kata Sigit, masyarakat yang sedang mudik bisa mendapatkan informasi ihwal langkah-langkah yang sedang kepolisian lakukan.

Sigit menyebut Polri bersama Jasa Marga berupaya untuk secepat mungkin memberi informasi kepada para pemudik sebelum menerapkan rekayasa lalu lintas tertentu.

Ilustrasi mudik.SHUTTERSTOCK/GANDI PURWANDI Ilustrasi mudik.

"Ini penting untuk masyarakat supaya tidak menunggu terlalu lama. Apalagi yang sudah masuk dari arteri mau ke tol, terus kemudian karena ada perubahan harus menunggu sampai berjam-jam, itu yang kita hindari," papar Sigit.

Sementara itu, Sigit mengatakan jumlah pelabuhan untuk penyeberangan sudah ditambah.

Selain itu, Kementerian PUPR juga telah menambah rest area di jalan tol demi menghindari penumpukan di satu titik rest area.

"Termasuk juga langsung kita arahkan mana roda dua harus masuk ke Juanda atau masuk Merak. Kemudian mana yang roda empat khususnya yang kendaraan angkutan barang dan yang kendaraan pribadi nanti semua akan disampaikan," tuturnya.

Baca juga: Mudik Pakai Mobil Listrik, Ini Daftar 15 Rest Area Tol Trans Jawa yang Ada SPKLU

"Sehingga kemudian masyarakat bisa langsung menyesuaikan dengan pengaturan yang ada. Ini untuk mengurangi penumpukan yang terjadi di wilayah Merak yang kemungkinan bisa ekornya sampai masuk jalur tol. Hal-hal seperti ini yang tadi kita evaluasi untuk perbaikan," imbuh eks Kabareskrim Polri ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com