Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P Mengaku Dapat Info Indonesia Dianggap Langgar Etik oleh FIFA

Kompas.com - 06/04/2023, 12:08 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengaku mendapat informasi bahwa Indoensia dianggap melakukan pelanggaran etik serius oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

"Saya mendapatkan informasi A1, ini katanya dikategorikan sebagai pelanggaran etik serius dari FIFA, ini saya mohon maaf kalau saya salah," kata Hasto dalam program Gaspol! Kompas.com, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Hasto PDI-P Klaim Tak Ada Instruksi Megawati untuk Tolak Israel

Hasto menuturkan, ada tiga hal yang dilakukan Indonesia dan dianggap melanggar etik oleh FIFA.

Pertama adalah sikap eks Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali yang mengumumkan bahwa Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 mendahului FIFA.

"Yang pertama ketika Pak Menpora Zainudin Amali, mengumumkan karena saking senangnya Indonesia sebagai tuan rumah (Piala Dunia) U-20 mendahului FIFA, nah tersinggung FIFA, maka keluar pelanggaran etik," kata Hasto.

Pelanggaran etik yang kedua, kata Hasto, berkaitan dengan ditunjuknya Arya Sinulingga sebagai Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Namun, Hasto tidak menjelaskan alasan mengapa penunjukkan Arya dianggap menjadi masalah oleh FIFA.

"Yang kedua, ketika penunjukkan Saudara Arya Sinulingga sebagai exco, ini katanya, ya saya mohon maaf sekali kalau salah, tapi ini pelurusan," ujar Hasto.

Baca juga: Hasto Bongkar Tiga Lobi PDI-P untuk Tolak Timnas U-20 Israel Main di Indonesia

Ketiga, Hasto menyebutkan, FIFA semakin geram lantaran PSSI melalui Arya lebih dulu mengumumkan bahwa FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang semestinya digelar pada 31 Maret 2023.

"Yang ketiga, ketika Pak Arya Sinulingga itu mengumumkan bahwa drawing batal, ini tanpa dihadiri FIFA, enggak ada suratnya sekarang dari fifa, inilah yang menciptakan ekslasi besar," kata Hasto.

Sementara itu, FIFA sendiri sudah menyebutkan bahwa Indonesia terancam mendapatkan sanksi setelah batal menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 2023.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun mengaku sudah diperintah oleh Presiden Joko Widodo untuk melobi FIFA agar Indonesia tidak dijatuhi sanksi.

Baca juga: Cerita Hasto Ketika Mencoba Tanya Megawati Soal Capres PDI-P

Ia menyebutkan, sanksi terberat yang dapat diterima adalah larangan bagi tim nasional dan klub asal Indonesia untuk mengikuti turnamen internasional.

"(Presiden menginstruksikan untuk) kembali membuka pembicaraan dengan FIFA untuk kita tetap menjadi bagian keluarga besar FIFA, yang kita tahu FIFA sendiri total members-nya 216 dari berbagai negara salah satunya kita," kata Erick seusai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/3/2023).

"Sehingga bisa diartikan presiden tidak mau kita terkucilkan dari peta persepakbolaan dunia," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Biduan Nayunda Nabila Mengaku Diberi Cincin oleh SYL

Biduan Nayunda Nabila Mengaku Diberi Cincin oleh SYL

Nasional
Momen Jokowi dan Iriana Nge-vlog, Beri Semangat ke Warganet yang Berangkat Kerja  Pagi-pagi

Momen Jokowi dan Iriana Nge-vlog, Beri Semangat ke Warganet yang Berangkat Kerja Pagi-pagi

Nasional
Saat SYL Hamburkan Uang Negara dan Pribadi buat Biduan Nayunda...

Saat SYL Hamburkan Uang Negara dan Pribadi buat Biduan Nayunda...

Nasional
 6 Fakta Densus 88 Polri Buntuti Jampidsus Kejagung

6 Fakta Densus 88 Polri Buntuti Jampidsus Kejagung

Nasional
SYL Beri Kado Tas Balenciaga buat Pedangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Tas Balenciaga buat Pedangdut Nayunda Nabila

Nasional
Heboh soal Penguntitan Jampidsus, Anggota DPR Minta Panglima Tarik TNI di Kejagung

Heboh soal Penguntitan Jampidsus, Anggota DPR Minta Panglima Tarik TNI di Kejagung

Nasional
Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Nasional
Tanduk Banteng Masih Tajam

Tanduk Banteng Masih Tajam

Nasional
Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Nasional
Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Nasional
Drone : 'Game Changer' Kekuatan Udara TNI AU

Drone : "Game Changer" Kekuatan Udara TNI AU

Nasional
Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

Nasional
Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Nasional
124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com