Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ajak Masyarakat Pilih Logo IKN, Berhadiah Motor Listrik

Kompas.com - 05/04/2023, 21:57 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat memilih logo untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Hal tersebut disampaikan Jokowi melalui unggahan di akun resmi Instagram miliknya @jokowi pada Rabu (5/4/2023).

"Ibu Kota Nusantara sebagai bagian dari visi Indonesia emas 2045 yang akan menjadi pusat perkembangan inovasi dan pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia," ujar Jokowi.

"Seluruh masyarakat Indonesia dapat mengambil bagian dalam pembangunan ibu kota #NusantaraKita dengan ikut memilih salah satu dari lima logo untuk Ibu Kota Nusantara," kstsnys khi.

Baca juga: Menteri PUPR: Pembangunan Fisik di IKN Sudah Mencapai 25 Persen

Jokowi menjelaskan, pemilihan logo bisa dilakukan dengan membuka tautan website

https://www.ikn.go.id/pilihlogonusantara.

Pemerintah membuka kesempatan kepada masyarakat untuk memilih pada 4 April sampai dengan 20 Mei 2023.

"Pemenangnya akan saya umumkan secara langsung nanti pada akhir waktu pemilihan," tujarutur Jokowi.

Baca juga: Laporkan Peta Tata Guna Lahan IKN ke Jokowi, Menteri PUPR: Untuk Pedoman Investasi

Sebelumnya, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan bahwa saat ini sudah ada lima logo yang dapat dipilih oleh masyarakat.

Kelima logo berasal dari lima desainer yang sudah terseleksi dari 500 pengirim desain logo IKN.

Adapun kelima logo yang saat ini dapat dipilih sebelumnya sudah diseleksi oleh Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) dan Presiden Jokowi.

Menurut Bambang, desainer logo yang nantinya karya logonya terpilih dengan suara terbanyak dan ditetapkan sebagai logo resmi IKN akan mendapatkan hadiah sebesar Rp 185 juta rupiah.

"Sementara itu, 10 pemilih dari masyarakat yang beruntung juga akan diberikan hadiah berupa motor listrik yang ditandatangani oleh Presiden Jokowi," tuturnya dilansir dari siaran pers Otorita IKN, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Soal Kemungkinan Normalisasi Hubungan Indonesia-Israel, Kemenlu: Panjang Prosesnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com