Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indo Barometer: Prabowo Unggul "Head to Head" atas Ganjar dan Anies

Kompas.com - 21/03/2023, 20:24 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Indo Barometer pada 12-24 Februari 2024 menunjukkan, elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto unggul dibandingkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan jika dihitung secara head to head.

"Ini surprise karena Pak Prabowo di tiga nama itu nomor dua, Ganjar nomor satu, tapi begitu head to head kok Pak Prabowo unggul?" kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam konferensi pers di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Survei Indo Barometer, Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies

Dalam survei ini, Prabowo mengantongi elektabilitas sebesar 38,5 persen ketika melawan Ganjar yang mendapat elektabilitas 35,4 persen.

Kemudian, Prabowo juga unggul dari Anies dengan mengantongi elektabilitas sebesar 40,3 persen, sedangkan Anies 30,7 persen.

Sementara itu, ketika Ganjar dan Anies berhadapan, Ganjar punya elektabilitas 40,2 persen sedangkan Anies 38,1 persen.

Menurut Qodari, Prabowo dapat unggul secara head to head karena mendapat suara dari kelompok pendukung Presiden Joko Widodo maupun kelompok yang menolak Jokowi.

"Prabowo ini di tengah-tengah, sehingga (ketika calon) tinggal dua, Pak Prabowo itu dia dapat pemilih yang anti-Jokowi sekaligus yang dukung Jokowi, dapat dua-duanya, jadi ini untung besar Pak Prabowo ini," kata Qodari.

Baca juga: Soal Duet Prabowo-Ganjar, Sekjen PDI-P: Boleh Dong Orang Berwacana

Sementara itu, dalam simulasi lima nama dan tiga nama, elektabilitas Prabowo justru berada di posisi kedua di bawah Ganjar.

Dalam simulasi dengan lima kandidat, Prabowo memperoleh elektabilitas sebesar 27,5 persen, tertinggal dari Ganjar yang punya elektabilitas 29,4 persen.

Sementara, elektabilitas nama lainnya berada di bawah Prabowo yakni Anies (23,9 persen), Puan Maharani (1,4 persen) dan Airlangga Hartarto (0,3 persen), sedangkan responden lainnya menjawab tidak memilih, rahasia, belum memutuskan, serta tidak tahu.

Qodari menjelaskan, lima nama itu dipilih untuk disurvei karena mereka lah yang mempunyai peluang maju sebagai calon presiden.

Baca juga: Disebut Sudah Mendapat Aura Presiden, Prabowo Langsung Sembah ke Jokowi

Puan, Airlangga, dan Prabowo dinilai berpeluang karena partainya mempunyai jumlah kursi yang cukup banyak. Sedangkan Ganjar, Prabowo, dan Anies dipilih karena elektabilitasnya tinggi di berbagai lembaga survei.

Survei ini pun menanyakan kepada responden jika hanya tiga nama yang dapat dipilih sebagai presiden, yakni Anies, Ganjar, dan Prabowo.

Hasilnya, Ganjar kembali unggul dengan elektabilitas sebesar 36,1 persen, disusul oleh Prabowo (33,8 persen), dan Anies (30,1 persen).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Jika Ganjar Tak Jadi Capres, Sebagian Pendukungnya Beralih ke Prabowo

Dalam simulasi ini, Indo Barometer mendistribusikan suara responden yang menjawab rahasia, tidak memilih, belum memutuskan, dan tidak tahu/tidak jawab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com