JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menduduki puncak tertinggi elektabilitas kandidat calon presiden (capres) menurut survei terbaru Litbang Kompas.
Namun demikian, jika ternyata Ganjar tidak diusung sebagai capres pada Pemilu 2024, mayoritas pendukungnya akan beralih memilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sekitar seperlima atau 21,1 persen pendukung Ganjar diprediksi mengalihkan dukungan ke Prabowo jika politisi PDI Perjuangan itu urung maju sebagai capres.
Baca juga: Duet Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo? Ini yang Lebih Menguntungkan Menurut Litbang Kompas
Selain ke Prabowo, suara pendukung Ganjar juga sebagian akan beralih ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Berikut pilihan capres dari para pendukung Ganjar Pranowo jika Ganjar tak jadi capres:
Baca juga: Wacana Duet Prabowo-Ganjar: Dipertemukan Jokowi, Disambut Gerindra, Disangsikan PDI-P
Masih dalam survei yang sama, sosok Ganjar dan Prabowo memang paling banyak dipilih responden sebagai kandidat capres Pemilu 2024.
Secara umum, survei memperlihatkan elektabilitas Ganjar unggul ketimbang Prabowo. Orang nomor satu di Jawa Tengah itu mencatatkan tingkat elektoral 25,3-37,0 persen.
Dari angka tersebut, sebanyak 13,9-18,2 persen merupakan pemilih loyal atau strong voter, sedangkan 11,4-18,8 adalah pemilih mengambang atau swing voter.
Baca juga: Jokowi-Megawati Bertemu, Pengamat: Besar Kemungkinan Bahas Ganjar dan Puan
Sementara, elektabilitas Prabowo berada di angka 18,1-25,6 persen. Rinciannya, 9,4-10,6 persen merupakan strong voter, dan 8,7-15,0 adalah swing voter.
Seandainya kedua sosok tersebut berduet sebagai capres-capres, suaranya terbilang cukup menjanjikan. Pasangan Ganjar-Prabowo diprediksi meraih elektoral 43,4-62,6 persen.
Rinciannya, sebanyak 23,3-28,8 persen merupakan pemilih loyal, sedangkan 20,1-33,8 adalah pemilih mengambang.
Survei Litbang Kompas ini digelar pada 25 Januari-4 Februari 2023. Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode tersebut, margin of error penelitian berkisar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun hingga saat ini PDI-P, partai yang menaungi Ganjar, belum angkat bicara soal kandidat capres Pemilu 2024. Ditegaskan berulang kali oleh elite partai banteng, kewenangan pencapresan ada di tangan Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi partai.
Namun demikian, sejauh ini ada dua kader PDI-P yang dianggap mumpuni, yakni Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Baca juga: Jika PDI-P dan Gerindra Berkoalisi Usung Ganjar-Prabowo, Partai-partai Lain Diprediksi Merapat
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, tak ada seorang pun di internal partainya yang bisa memastikan momentum strategis partai, termasuk deklarasi capres, selain Megawati.
"Ya jadi momentum-momentum strategis itu hanya Bu Mega yang memutuskan, dan itu result dari berbagai aspek, termasuk kesiapsiagaan dari seluruh jajaran partai," kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Sementara, menanggapi wacana duet Prabowo-Ganjar yang belakangan berkembang, Hasto menegaskan bahwa partainya bakal mengusung kader sendiri sebagai capres, bukan cawapres.
"Ya, kader dari PDI Perjuangan (harus capres), sebagai partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut-turut tentu saja kami akan mengusung calon presiden," katanya di Sentul, Jawa Barat, Senin (13/3/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.