JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai, tak mudah merealisasikan wacana pengusungan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ia menyebut, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan untuk mewujudkan usulan tersebut.
“Posisi saat ini masih banyak jalan berliku. Tapi kekuatan doa, dan usaha bisa jadi penentu,” ujar Mardani pada Kompas.com, Senin (6/3/2023).
Baca juga: PKS Dorong Anies-Sandi untuk Pilpres 2024, Mardani: Kalau Terwujud Saya Sujud Syukur
Ia tak mempersoalkan munculnya resistensi dari calon mitra koalisinya, yaitu Partai Demokrat.
Bagi Mardani, saat ini semua partai politik (parpol) pengusung punya hak yang sama untuk mengusulkan figur calon wakil presiden (cawapres).
“Selama musyawarah belum diputuskan semua bisa berwacana,” ucap dia.
Ia mengungkapkan, PKS dan Sandi masih memiliki hubungan yang baik sampai saat ini.
Sebab, PKS pernah menjadi pengusung Anies-Sandi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
Mardani mengaku bakal amat bersyukur jika usulan PKS untuk memadukan Anies dengan Sandi dapat terealisasi pada Pilpres 2024.
“Banyak suara menduetkan Anies-Sandi. Kalau itu terwujud saya sujud syukur,” kat dia.
Baca juga: Demokrat Tak Sepakat dengan Wacana Duet Anies-Sandi untuk Pilpres 2024
Adapun Sandi menyatakan bakal menunggu sikap parpol terkait pengusungan capres-cawapres.
Namun, ia tak menampik memiliki hubungan yang baik dengan PKS.
“Pimpinan partai politik sekarang sedang konsolidasi, saya tentunya sangat mempercayai apapun keputusannya yang terbaik untuk NKRI ke depan,” ujar dia.
Namun, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief menolak usulan pengusungan Anies-Sandi.
Ia menegaskan, Demokrat hanya akan menyetujui jika cawapres yang dipilih merepresentasikan semangat perubahan.