Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulkan Anies-Sandi untuk Pilpres 2024, PKS: Masih Banyak Jalan Berliku

Kompas.com - 06/03/2023, 19:34 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai, tak mudah merealisasikan wacana pengusungan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia menyebut, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan untuk mewujudkan usulan tersebut.

“Posisi saat ini masih banyak jalan berliku. Tapi kekuatan doa, dan usaha bisa jadi penentu,” ujar Mardani pada Kompas.com, Senin (6/3/2023).

Baca juga: PKS Dorong Anies-Sandi untuk Pilpres 2024, Mardani: Kalau Terwujud Saya Sujud Syukur

Ia tak mempersoalkan munculnya resistensi dari calon mitra koalisinya, yaitu Partai Demokrat.

Bagi Mardani, saat ini semua partai politik (parpol) pengusung punya hak yang sama untuk mengusulkan figur calon wakil presiden (cawapres).

“Selama musyawarah belum diputuskan semua bisa berwacana,” ucap dia.

Ia mengungkapkan, PKS dan Sandi masih memiliki hubungan yang baik sampai saat ini.

Sebab, PKS pernah menjadi pengusung Anies-Sandi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Mardani mengaku bakal amat bersyukur jika usulan PKS untuk memadukan Anies dengan Sandi dapat terealisasi pada Pilpres 2024.

“Banyak suara menduetkan Anies-Sandi. Kalau itu terwujud saya sujud syukur,” kat dia.

Baca juga: Demokrat Tak Sepakat dengan Wacana Duet Anies-Sandi untuk Pilpres 2024

Adapun Sandi menyatakan bakal menunggu sikap parpol terkait pengusungan capres-cawapres.

Namun, ia tak menampik memiliki hubungan yang baik dengan PKS.

“Pimpinan partai politik sekarang sedang konsolidasi, saya tentunya sangat mempercayai apapun keputusannya yang terbaik untuk NKRI ke depan,” ujar dia.

Namun, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief menolak usulan pengusungan Anies-Sandi.

Ia menegaskan, Demokrat hanya akan menyetujui jika cawapres yang dipilih merepresentasikan semangat perubahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com