Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Dinilai Lebih Menguntungkan Jadi Menteri jika Gagal Menjadi Cawapres Anies

Kompas.com - 01/03/2023, 20:34 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan, ada alasan kuat Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpeluang menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) jika tak diusung menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan oleh Koalisi Perubahan.

Menurut Ari, alasan utamanya adalah soal politik. AHY sebagai Ketua Umum Demokrat tentunya akan memikirkan kepentingan partai Demokrat dalam kontestasi pemilihan legislatif (pileg) 2024.

"Sekarang ini politik. Nah, kalau untuk politik partai, kepentingan tertinggi kan kepentingan partai. Dengan posisi Mas AHY sebagai menteri kan baik buat partai. Ekspose publik semakin wah sampai 2024," ujar Ari saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2023).

Namun, kata Ari, prioritas utama Demokrat sudah pasti mencalonkan AHY sebagai cawapres mendampingi Anies Baswedan.

Baca juga: Soal Cawapres Anies, Demokrat: Untuk Bisa Menang Sebaiknya Anies-AHY

Selain berpeluang untuk menjadi cawapres, elektabilitas Demokrat juga akan didongkrak dengan keterlibatan AHY dalam pemilihan presiden.

"Makanya core tingginya AHY itu cawapres karena itu akan memberikan efek, belum tentu menang dengan Anies, tapi yang paling pasti ketika jadi cawapres adalah elektabilitas partai terangkat," kata Ari.

Selain itu, Ari meyakini bahwa AHY tidak akan memilih Koalisi Perubahan dengan tawaran kosong.

"Tapi, kalau enggak dapat cawapres buat apa, lebih baik mengambil posisi menteri, apalagi Menpora banyak event dan seterusnya. Kalau Cawapres dulu dia ambil itu, kalau itu enggak diambil dia mending ke Menteri," ujarnya.

"Kalau enggak cawapres, buat apa juga dukung Anies? Tidak akan memberikan efek ke partai," kata Ari lagi.

Baca juga: Jika Tak Jadi Cawapres Anies, AHY Bisa Saja Membelot Gabung Kabinet Jokowi

Menurut Ari, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memiliki kepentingan menarik AHY sebagai Menpora.

Selain untuk mengisi kursi kosong yang ditinggalkan Zainudin Amali, bergabungnya AHY di Kabinet Indonesia Maju juga akan berdampak pada kondisi Anies Baswedan sebagai capres 2024.

Jika Demokrat menarik diri dari Koalisi Perubahan, ada kemungkinan Anies batal menjadi capres dan pilpres akan diisi oleh calon-calon yang mendukung keberlanjutan program Jokowi.

"Bisa jadi nanti all Jokowi's men," ujar Ari Nurcahyo.

Baca juga: Besok, Anies-AHY Bakal Sampaikan Gagasan Perubahan dan Perbaikan untuk Masyarakat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com