JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang baru dibuka untuk publik akan menjadi cermin dari Islam moderat serta lambang persahabatan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.
"(Masjid) ini lambang persahabatan dan juga nantinya menjadi masjid cerminan dari pada Islam moderat, Islam wasathiyah," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Solo, Rabu (1/3/2023).
Ma'ruf menuturkan, masjid ini nantinya akan dilengkapi dengan Islamic Center yang akan menjadi pusat kajian dan pengembangan Islam moderat.
Baca juga: Wapres Tegaskan Masjid dan Rumah Ibadah Bukan Tempat Kampanye
Ia menyebutkan, pusat kajian itu adalah bagian dari kerja sama antara Indonesia dan UEA karena UEA pun tertarik untuk belajar mengenai Islam moderat dari Indonesia.
"Karena itu dia membuat masjid dan Islamic Center di Indonesia untuk mengembangkan Islam moderat itu yang diharapkan nanti menjadi semacam model pengembangan Islam di dunia," ujar Ma'ruf.
Di sisi lain, ia menyebut masjid ini juga menjadi lambang persahabatan antara Indonesia dan UEA karena merupakan hadiah dari pemerintah UEA.
Diketahui, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA.
Masjid ini adalah hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) kepada Presiden Jokowi.
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo telah diresmikan Jokowi dan MBZ pada 14 November 2022, tetapi baru resmi dibuka bagi publik pada Selasa (28/2/2023) oleh Ma'ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.