Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Kalah Gugatan Nikel di WTO, Jokowi: Jangan Mundur! Kalau Ragu, Negara Ini Tak Akan Maju

Kompas.com - 26/02/2023, 13:52 WIB
Fika Nurul Ulya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta para menterinya jangan melangkah mundur jika keputusan Indonesia menyetop ekspor bahan mentah seperti bijih nikel digugat oleh negara-negara di dunia.

Sebab, keputusan itu sudah sangat tepat. Jika pemerintah tidak berani mengambil keputusan tersebut, kata Jokowi, Indonesia tidak akan pernah maju. Negara lain yang akan mengambil untung lebih tinggi ketimbang Indonesia.

"Kalah, jangan mundur. Kalau kita kalah, kemudian kita ragu dan berbelok lagi ekspor bahan mentah, sampai kapan pun negara ini tidak akan menjadi negara maju," kata Jokowi dalam Rakornas Pemenangan Pemilu PAN di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (26/2/2023).

"Itu selalu saya ulang-ulang kepada menteri. Iya, kita kalah (saat gugatan nikel dimenangi oleh Uni Eropa), tapi terus maju," imbuh Jokowi.

Baca juga: Setop Ekspor Bauksit Juni 2023, Jokowi: Enggak Tahu China Nanti Gugat atau Tidak

Jokowi mengungkapkan, masih ada banyak usaha saat Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) memenangkan gugatan Uni Eropa soal keputusan Indonesia menyetop ekspor bijih nikel sejak 2020.

Indonesia kemudian mengajukan banding atas keputusan tersebut.

"Ya banding. Enggak tahu kalau nanti banding lagi kalah, apakah ada banding lagi diberi kesempatan, ya banding lagi. Tapi apa dampaknya? Saat kita banding, digugat, banding, banding, industri kita sudah siap. Kalau dibuka, industri kita sudah siap," tutur Jokowi.

Baca juga: Pamer Hasil Infrastruktur, Jokowi: 53 Persen Investasi Kini di Luar Jawa

Tak berhenti di situ, Jokowi juga akan menyetop ekspor bauksit pada Juni 2023.

Ia menyadari, keputusan menyetop ekspor ini membuat Indonesia bisa dimusuhi negara lain. Saat ini, 90 persen bijih bauksit diekspor ke China.

Ia pun tidak tahu langkah yang akan diambil China setelah Indonesia menyetop ekspor bauksit.

"Kita akan setop lagi bulan Juni bauksit, setop. Padahal hati-hati, 90 persen ekspor barang mentah bauksit kita itu ke Tiongkok. Enggak tahu dia (China) nanti gugat kita (atau) enggak," ucap Jokowi.

Jokowi meyakini, keputusan itu membawa dampak yang begitu besar. Saat pemerintah menyetop ekspor nikel contohnya, nilai ekspor Indonesia naik menjadi Rp 450 triliun dari sekitar Rp 17 triliun.

Baca juga: Jokowi Puji Zulhas: Neraca Dagang RI Surplus, Menteri Perdagangannya dari PAN

Lalu, tercipta lapangan kerja 10,5 juta dan Produk Domestik Bruto (PDB) RI melompat hingga Rp 11.000 triliun.

Sementara itu, jika ekspor bahan mentah dilakukan, yang dapat keuntungan dan menciptakan lapangan kerja adalah negara lain.

"Apakah ini akan kita teruskan? Saya kira jawabannya tidak. Apa pun risikonya, pemimpin Indonesia berikutnya harus berani dan tetap hilirisasi diteruskan karena membuka 10,5 juta lapangan kerja," jelas Jokowi.

Diketahui, Presiden Jokowi menghadiri Rakornas PAN didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com