Sebab, keputusan itu sudah sangat tepat. Jika pemerintah tidak berani mengambil keputusan tersebut, kata Jokowi, Indonesia tidak akan pernah maju. Negara lain yang akan mengambil untung lebih tinggi ketimbang Indonesia.
"Kalah, jangan mundur. Kalau kita kalah, kemudian kita ragu dan berbelok lagi ekspor bahan mentah, sampai kapan pun negara ini tidak akan menjadi negara maju," kata Jokowi dalam Rakornas Pemenangan Pemilu PAN di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (26/2/2023).
"Itu selalu saya ulang-ulang kepada menteri. Iya, kita kalah (saat gugatan nikel dimenangi oleh Uni Eropa), tapi terus maju," imbuh Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, masih ada banyak usaha saat Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) memenangkan gugatan Uni Eropa soal keputusan Indonesia menyetop ekspor bijih nikel sejak 2020.
Indonesia kemudian mengajukan banding atas keputusan tersebut.
"Ya banding. Enggak tahu kalau nanti banding lagi kalah, apakah ada banding lagi diberi kesempatan, ya banding lagi. Tapi apa dampaknya? Saat kita banding, digugat, banding, banding, industri kita sudah siap. Kalau dibuka, industri kita sudah siap," tutur Jokowi.
Tak berhenti di situ, Jokowi juga akan menyetop ekspor bauksit pada Juni 2023.
Ia menyadari, keputusan menyetop ekspor ini membuat Indonesia bisa dimusuhi negara lain. Saat ini, 90 persen bijih bauksit diekspor ke China.
Ia pun tidak tahu langkah yang akan diambil China setelah Indonesia menyetop ekspor bauksit.
"Kita akan setop lagi bulan Juni bauksit, setop. Padahal hati-hati, 90 persen ekspor barang mentah bauksit kita itu ke Tiongkok. Enggak tahu dia (China) nanti gugat kita (atau) enggak," ucap Jokowi.
Jokowi meyakini, keputusan itu membawa dampak yang begitu besar. Saat pemerintah menyetop ekspor nikel contohnya, nilai ekspor Indonesia naik menjadi Rp 450 triliun dari sekitar Rp 17 triliun.
Lalu, tercipta lapangan kerja 10,5 juta dan Produk Domestik Bruto (PDB) RI melompat hingga Rp 11.000 triliun.
Sementara itu, jika ekspor bahan mentah dilakukan, yang dapat keuntungan dan menciptakan lapangan kerja adalah negara lain.
"Apakah ini akan kita teruskan? Saya kira jawabannya tidak. Apa pun risikonya, pemimpin Indonesia berikutnya harus berani dan tetap hilirisasi diteruskan karena membuka 10,5 juta lapangan kerja," jelas Jokowi.
Diketahui, Presiden Jokowi menghadiri Rakornas PAN didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/26/13523361/ri-kalah-gugatan-nikel-di-wto-jokowi-jangan-mundur-kalau-ragu-negara-ini-tak