Salin Artikel

Sandiaga Belum Tahu Akan Maju atau Tidak pada Pilpres 2024

Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut, semua akan berulang kepada partai politik sebagai pemegang wewenang untuk mencalonkan presiden-wakil presiden.

"Ini semuanya domainnya dan ranahnya pimpinan partai politik," kata Sandiaga dalam program talk show GASPOL! Kompas.com, Rabu (23/2/2023)

"Karena ini bukan domain saya di luar wewenang dan kekuasaan saya," ia menambahkan.

Namun demikian, Sandiaga menyiratkan bahwa ia berharap tetap dalam kapasitasnya sebagai pejabat publik untuk beberapa waktu ke depan.

"Saya akan terus berjuang bersama-sama di tengah masyarakat karena saya melihat peluang kita untuk melanjutkan pembangunan," ujar Sandiaga.

"Prestasi yang sudah dicapai oleh pemerintahan ini dan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya harus kita percepat," ia menambahkan.

Sebagai informasi, berdasarkan survei elektabilitas dari Litbang Kompas terbaru yang terbit Rabu (22/2/2023), nama Sandiaga cukup moncer khususnya pada bursa calon wakil presiden (cawapres).

Elektabilitas Sandiaga berada di urutan pertama dengan angka 12,4 persen. Angka tersebut meningkat 1,8 persen dibanding survei sebelumnya.

Pada Oktober 2022, elektabilitas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu tercatat sebesar 10,6 persen.

Di posisi kedua, ada Ridwan Kamil yang mencatatkan tingkat elektoral 10,1 persen. Elektabilitas Gubernur Jawa Barat itu turun sebesar 1,4 persen, setelah pada Oktober 2022 memperoleh angka 11,5 persen.

Sementara itu, elektabilitas Anies Baswedan sebagai cawapres berada di urutan ketiga dengan raihan angka 6 persen.

Angka itu menunjukkan penurunan sebesar 3,3 persen dibandingkan survei sebelumnya di angka 9,3 persen.

Selain ketiga nama itu, ada sejumlah nama lainnya yang disebut-sebut layak sebagai cawapres mendatang. Berikut selengkapnya menurut hasil survei terbaru Litbang Kompas:

  1. Sandiaga Uno: 12,4 persen
  2. Ridwan Kamil: 10,1 persen
  3. Anies Baswedan: 6 persen
  4. Ganjar Pranowo: 5,9 persen
  5. Prabowo Subianto: 3,8 persen
  6. Agus Harimurti Yudhoyono: 3,7 persen
  7. Erick Thohir: 3,1 persen
  8. Tri Rismaharini: 2,6 persen
  9. Puan Maharani: 1,7 persen
  10. Mahfud MD: 0,9 persen

Diketahui survei berlangsung pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023, serta melibatkan 1.202 responden dari 38 provinsi di Tanah Air.

Jajak pendapat dilakukan melalui wawancara tatap muka, dan sampel ditentukan secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat.

Survei Litbang Kompas memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,83 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/24/07190001/sandiaga-belum-tahu-akan-maju-atau-tidak-pada-pilpres-2024

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke