Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi X DPR Tunggu Kinerja PSSI dalam Berantas Mafia Bola

Kompas.com - 20/02/2023, 20:31 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyinggung pernyataan Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir yang ingin memberantas mafia bola di Tanah Air dengan memberi mereka 'kartu merah'.

Huda menilai tidak sia-sia ada unsur pemerintah yang masuk ke tubuh PSSI apabila mafia bola betul-betul diberantas.

"Kemarin sudah kita lihat rencana konferensi pers antara Kapolri dengan pihak pengurus PSSI, juga akan memberikan kartu merah terhadap praktek match fixing itu, dan tinggal dibuktikan gitu. Dan ini kalau begini kan ada progres, artinya tidak sia-sia ada unsur pemerintah di PSSI," ujar Huda saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Ketua Komisi X DPR Wanti-wanti Erick Thohir Tak Gunakan PSSI untuk Kepentingan Pilpres 2024

Unsur pemerintah yang dimaksud adalah dua menteri yang baru-baru ini resmi menjabat di PSSI.

Mereka adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Erick menjadi Ketum PSSI, sementara Zainudin menjabat Waketum PSSI.

Oleh karena itu, Huda berharap Erick Thohir dan Zainudin Amali berhasil memberikan dampak positif yang signifikan bagi sepak bola Indonesia karena telah diperbolehkan rangkap jabatan.

"Kita tunggu ini. Jangan sampai sudah diperbolehkan rangkap jabatan, nanti publik sepak bola kita terutama, tidak mendapatkan apa-apa," kata Huda.

"Itu yang saya kira perlu dihindari. Kan sayang sudah rangkap jabatan," ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Erick Thohir Tegaskan Tak Ada Intervensi Pemerintah ke PSSI, tapi Kerja Sama

Sebelumnya, Erick Thohir menekankan bahwa PSSI di bawah kepengurusannya bakal memberantas mafia bola di Tanah Air.

Erick yang juga Menteri BUMN itu menilai bahwa mafia bola yang ada telah merusak citra sepak bola di Indonesia karena itu harus diberantas.

“Sudah waktunya kita, PSSI memberikan kartu merah kepada mafia bola! Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut, yang sudah menjadi benalu dan membuat kita semua malu,” ujar Erick dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (19/2/2023).

Erick Thohir berpandangan, mafia bola yang melakukan pengaturan skor tidak hanya terjadi di pertandingan liga Indonesia.

Namun, kelompok ini juga pernah melakukan kejahatannya kepada tim nasional Indonesia yang sedang membawa nama baik negara.

Baca juga: Di Hadapan Jokowi, Erick Thohir: Kami Pastikan Persepsi Pemerintah Intervensi PSSI Itu Salah

Oleh sebab itu, PSSI bersama Federation Internationale de Football Association (FIFA) atau induk organisasi resmi sepak bola di dunia, akan membuat hukuman berat terhadap praktik pengaturan skor.

Erick Thohir mengatakan, pemain, wasit, pelatih, pemilik klub yang terlibat pengaturan skor akan dihukum tidak bisa terlibat di lingkungan sepak bola seumur hidup.

“Pemberantasan pengaturan skor ini tidak cukup kita bicara-bicara saja karena itu tentu PSSI bersama FIFA ini terus menjaga momentum bagaimana kita bersepakat mengambil keputusan ketika kita menghukum individu yang bermain di indonesia ini berlaku di seluruh wilayah FIFA,” katanya.

“Hukuman seperti apa? Tentu konteksnya kalau kami di PSSI tentu lebih fokus kepada sepak bola-nya, pemain, wasit, pemilik klub, pengurus termasuk saya, semua pelatih yang jelas-jelas terkena permainan daripada bermain skor ini dihukum seumur hidup,” ujar Erick Thohir lagi.

Baca juga: Erick Thohir: FIFA Berharap Indonesia Bisa Gelar Piala Dunia 2040

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com