Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Jokowi, Erick Thohir: Kami Pastikan Persepsi Pemerintah Intervensi PSSI Itu Salah

Kompas.com - 20/02/2023, 13:14 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terpilih Erick Thohir menyampaikan laporannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka pada Senin (20/2/2023).

Dalam laporan kali ini, Erick Thohir didampingi Wakil Ketua Umum PSSI terpilih Zainudin Amali beserta para jajaran pengurus PSSI.

Mengawali laporannya, Erick menyatakan bahwa jajaran pengurus PSSI memastikan tidak ada intervensi pemerintah terhadap organisasi tersebut.

"Kami ingin memastikan bahwa persepsi selama ini, pemerintah untuk intervensi PSSI salah besar. Tetapi, yang benar bagaimana kita mensukseskan pembangunan sepak bola indonesia secara menyeluruh," ujar Erick Thohir.

Baca juga: Jokowi ke PSSI: Saya Titip Blueprint Sepak Bola Jangka Pendek dan Menengah Disiapkan

"Kerja sama dari pada pemerintah dan PSSI dan masyarakat sepak bola harus ditingkatkan," katanya lagi.

Erick Thohir lantas mengatakan bahwa pihaknya menyadari banyak hal yang diperlukan PSSI mendapat dukungan pemerintah. Misalnya, untuk pembangunan tim nasional dan pembangunan fasilitas sepak bola.

"Atau di bawah payung instruksi presiden mendorong yang namanya sepakbola pelajar," ujarnya.

"Itu kan tidak mungkin kita sendirian. Apalagi menata dari benchmarking dari banyak negara," katanya melanjutkan.

Baca juga: Jokowi: Selamat Bertugas, Pak Erick Thohir Selaku Ketua Umum PSSI yang Baru

Erick Thohir mengungkapkan, dalam pertemuan dengan presiden, PSSI ingin memastikan agar bisa bekerjasama dengan pemerintah secara maksimal.

"Supaya kita bisa pastikan sepak bola kita punya peningkatan siginifikan. Dan ini bagian dari komitmen kami," ujar Erick.

Sebelumnya, Erick Thohir secara resmi terpilih sebagai Ketum PSSI periode 2023-2027.

Kepastian itu diketahui setelah Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KLB PSSI) rampung diselenggarakan pada Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Jajaran Pengurus PSSI Temui Jokowi di Istana, Apa yang Hendak Dibahas?

KLB PSSI berlangsung di Hotel Shangri-La, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Erick Thohir dipastikan menang dengan jumlah suara 64 dari total 86 voter. Sedangkan lawannya, La Nyalla mendapatkan 22 suara.

Nama Erick Thohir sempat tersendat menjadi calon ketum PSSI lewat aturan berkontribusi sebagai anggota PSSI selama lima tahun.

Akan tetapi, masalah itu langsung dibantah. Sebab, ia pernah berkecimpung di sepak bola Indonesia sebagai Wakil Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) pada tahun 2009-2019.

Baca juga: Jokowi ke PSSI: Saya Titip Blueprint Sepak Bola Jangka Pendek dan Menengah Disiapkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com