Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Evakuasi Kapolda Jambi, Polri: Dilanjutkan Besok jika Cuaca Tak Memungkinkan

Kompas.com - 20/02/2023, 19:32 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengatakan, proses evakuasi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan rombongan yang helikopternya mendarat darurat berpotensi dilanjutkan Selasa (21/2/2023) besok.

Hal itu mempertimbangkan cuaca situasi di lokasi evakuasi serta rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Dari BMKG bisa memberikan toleransi waktu ini karena menjaga seluruh keselamatan ya, kru heli kemudian keselamatan yang di bawah sampai jam 8 malam. Apabila jam 8 malam hari ini cuaca tidak memungkinkan, maka proses evakuasi akan dilakukan besok pagi," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Polri: Tim Medis Lakukan Perawatan ke Kapolda Jambi di TKP Helikopter Mendarat Darurat

Dedi lantas meminta doa semua pihak agar cuaca di lokasi evakuasi membaik.

Sebab, Dedi mengatakan, faktor cuaca menjadi kendala utama proses evakuasi.

"Karena cuaca ketika sudah angin kemudian berkabut bahkan ada petir," ujarnya.

Ia mengungkapkan, sejumlah tim evakuasi juga telah melakukan perawatan medis kepada para korban yang mengalami luka.

Baca juga: Polri Evakuasi Helikopter Kapolda Jambi, Begini Situasi Korban

Menurutnya, makanan hingga obat-obatan juga telah diberikan kepada para korban sejak lokasinya ditemukan pada siang hari.

"Yang jelas tim sudah turun evakuasi, jam 13.30 tadi," kata Dedi.

Diketahui, helikopter yang ditumpangi oleh Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono mendarat darurat di Bukit Tamia, Muara Emat, Kerinci pada Minggu (19/2/2023).

Delapan penumpang helikopter selamat. Tetapi, Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono mengalami patah tangan.

Baca juga: 7 Heli Gagal Evakuasi Kapolda Jambi dan Rombongan, Penumpang Helikopter Kembali Bermalam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com