Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senangnya Mak Mben Usai Tahu Rumah Reyotnya Direnovasi Pemerintah

Kompas.com - 13/02/2023, 00:00 WIB
Zintan Prihatini,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah reyot di kawasan Tambora, Jakarta Barat milik seorang nenek yang akrab disapa Mak Mben direnovasi oleh pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos). Nenek berusia 76 tahun itu diketahui hidup sebatang kara, di rumah yang sudah tidak laik.

Mak Mben pun mengaku senang, karena rumah yang telah dihuninya selama puluhan tahun itu sempit dan kotor.

"Alhamdulillah senang, Mak enggak minta dibangun (renovasi) tapi kemaren banyak orang dateng bilang katanya rumah Mak mau dibenerin," ujar Mak Mben saat ditemui di kediaman keponakannya di Tambora, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Mak Mben Sebatang Kara di Rumah Penuh Sampah, Sempat Dagang Nasi Uduk dan Kasih Gratis ke Orang Membutuhkan

Sambil berbaring di atas lantai beralaskan kain tipis berwarna putih, Mak Mben mengatakan bahwa selama rumahnya direnovasi dia tinggal bersama keponakannya. Lantaran sulit berjalan dan letak kamar mandi yang berada di luar rumah, Mak Mben terpaksa menggunakan popok dewasa.

"Kalau pengen kencing pake pampers melulu, jadi beli pampers aja. Kalau di rumah sendiri, kan, kalau mau kencing tinggal turun aja ke kamar mandi," tutur Mak Mben diiringi tawa ringan.

Rumah perempuan bernama asli Benah ini berada di ujung gang sempit di kawasan padat penduduk.

Baca juga: Kisah Mak Mben, Hidup Sebatang Kara di Rumah Penuh Sampah

 

Jika melihat lebih dalam, rumah Mak Mben sangat sempit dan pengap. Bau pesing tikus bercampur tanah basah menyeruak ke dalam hidung, saat Kompas.com menyambangi kediamannya.

Tampak petugas PPSU dan kuli bangunan tengah bekerja memperbaiki area kamar mandi, hingga dinding berkelir putih yang sudah menguning.

Mak Mben juga mendapatkan bantuan lain berupa tempat tidur. Namun, dia enggan memakainya karena merasa kurang naman.

"Kemarin dapet spring bed sama lemari dari Bu Ela. Rumah juga yang urus Bu Ela, dirapiin. Kasihan katanya nenek-nenek," ucap Mak Mben.

Mak Mben turut merasa senang karena banyak orang yang mengunjunginya, beberapa hari ke belakang. Para warga pun meminta agar dia sabar menunggu rumahnya yang tengah diperbaiki.

Rumah Mak Mben di kawasan Tambora, Jakarta Barat tengah direnovasi pada Jumat (10/2/2023). Mak Mben diketahui tinggal sebatang kara di rumah sempit dan pengap itu. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Rumah Mak Mben di kawasan Tambora, Jakarta Barat tengah direnovasi pada Jumat (10/2/2023). Mak Mben diketahui tinggal sebatang kara di rumah sempit dan pengap itu.

"Alhamdulillah lah yang nengokin banyak, ada Bu RT, Bu Lurah, Bu RW. Pada nengokin emak. 'Mak jangan banyak pikiran' katanya 'rumah mah biarin tahu-tahu rapi aja'," kata Mak Mben menirukan percakapannya dengan ketua RW hingga lurah setempat.

Sementara itu, menurut petugas PPSU Tanah Sereal Muhammad Andika Darizal, renovasi sudah mencapai 30 persen untuk septic tank dan 70 persen di bagian atap rumah.

"Renovasi di bagian bawah termasuk area dapur, kamar mandi, tembok, dan plafon-plafon," jelas Andika.

Pengerjaan tersebut telah berlangsung sejak Selasa (7/2/2023) usai petugas memindahkan Mak Mben dari kediamannya ke rumah keponakannya.

Baca juga: Penyerapan Anggaran Kemensos Capai 98,58 Persen, Risma Paparkan 4 Pos Realisasinya

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com