Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Upayakan Evakuasi Pilot-Penumpang Susi Air yang Hilang di Nduga Dilakukan Hari Ini

Kompas.com - 08/02/2023, 11:26 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, evakuasi pilot dan penumpang pesawat Susi Air yang hilang kontak sesaat usai mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, akan dilakukan pada hari ini.

"Nanti akan kita usahakan bisa evakuasi hari ini," ujar Yudo Margono di sela-sela Rapim TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Ia mengaku, telah memerintahkan jajarannya untuk mencari keberadaan pilot dan penumpang Susi Air. 

Baca juga: Panglima TNI Bantah Pilot Susi Air Disandera KKB: Dia Menyelamatkan Diri

"Iya, nanti akan kami terjunkan pasukan untuk dievakuasi," tutur Yudo.

Di sisi lain, Yudo mengaku, belum mengetahui keberadaan pilot dan penumpang pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY itu.

"Ya enggak tahu ada di mana, akan kami cari, kami evakuasi," kata Yudo.

Baca juga: Sosok Philips Marthen, Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua, Tercatat sebagai WNA Selandia Baru

Meski begitu, ia membantah pilot dan penumpang pesawat tersebut dibawa oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), sebagaimana disampaikan oleh Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M. Saleh Mustafa.

"Enggak ada penyanderaan, dia (mereka) kan ini menyelamatkan diri," ujar Yudo

Sebaliknya, ia justru mempertanyakan dari mana informasi tersebut berasal.

"Dari mana itu infonya? Saya malah enggak dapat infonya. Saya belum ada informasi kalau yang dibawa itu," kata Yudo.

Pesawat itu hilang kontak sesaat usai mendarat di Bandara Paro, Selasa (7/2/2023).

Representative Susi Air Donal Fariz menjelaskan, awalnya pesawat itu hilang kontak pada pukul 06.17 WIT. Lalu, pesawat itu dilaporkan terbakar.

Donal mengatakan, pihaknya sedang memeriksa lebih lanjut apakah pesawat tersebut mengalami kendala teknis sehingga terbakar.

Baca juga: Kala KKB Sandera Pilot Susi Air dan 15 Pekerja Bangunan di Nduga...

"Posisi pesawat berada di runway dan kami sedang melakukan pemeriksaan, apakah terjadi kendala teknis di pesawat," ujar Donal, Selasa kemarin.

Ia meyakini, pesawat yang dipiloti Philip Marthen (37) dan ditumpangi lima orang itu tidak terbakar. Sebab, menurutnya, pendaratan terjadi dengan baik.

"Tapi itu agak jauh dari dugaan kebakaran dan hal-hal teknis yang muncul dari pesawat itu sendiri, karena posisi mendarat dengan baik," kata Donal.

Baca juga: Kapolda Papua: KKB Mengira Pesawat Susi Air Akan Dipakai Mengevakuasi 15 Tukang yang Disandera

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel (Kav) Herman Taryaman mengatakan, global positioning system (GPS) pesawat diduga dibawa oleh KKB ke hutan.

"GPS pesawat dibawa lari yang diduga dilakukan oleh kelompok separatis teroris pimpinan Egianus Kogoya menuju hutan," ujar Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com