Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Rabu Pon Betul-betul Masalah Politik, Ditunggu "Reshuffle" Ternyata Pertemuan Surya Paloh-Airlangga

Kompas.com - 03/02/2023, 16:45 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyebutkan bahwa Rabu Pon benar-benar menjadi persoalan politik.

Sebab, Rabu Pon yang jatuh pada 1 Februari lalu, yang oleh sejumlah pihak dikaitkan dengan perombakan atau reshuffle kabinet, kenyataannya justru tidak terjadi.

Sebaliknya, pada momen yang sama justru terjadi pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di Kantor DPP Golkar, pada sore harinya.

Baca juga: Sekjen PDI-P Nilai Sistem Proporsional Terbuka Sarat Kepentingan Elektoral, Singgung Banyaknya Korupsi 

“Jadi ini ada perkembangan baru, Rabu Pon betul-betul masalah persoalan politik, ya kan ditunggu reshuffle ternyata (pertemuan Surya-Airlangga), nah itu kejutan juga,” kata Djarot dalam talk show Satu Meja ‘Setelah Surya Paloh Temui Jokowi’ yang tayang di Kompas TV, Kamis (2/2/2023) malam.

Diketahui, wacana reshuffle kabinet mencuat seiring dukungan Nasdem terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Desakan reshuffle bahkan muncul dari kubu PDI Perjuangan.

Diakui Djarot, dirinya tak bisa membaca maksud pertemuan Surya dan Airlangga. Sebab, hanya Nasdem dan Golkar lah yang mengetahui maksud di baliknya.

Baca juga: Sekjen Hasto: Partai yang Sukanya Impor Tidak Cocok Buat PDI-P

“Kalau kami mengamati saja,” ujar Djarot.

Namun, ia memperkirakan bila manuver itu akan mengerucut pada persoalan pencapresan atau penentuan bakal capres ke depannya.

Sementara partai lain sibuk safari politik, ujar Djarot, PDI Perjuangan bersikukuh melakukan safari menemui masyarakat.

“Pasti ke situ, jadi mentoknya pasti ke situ (pencapresan),” tutur Djarot.

“Sampai sekarang PDI Perjuangan tetep kukuh bahwa tidak, kita lebih baik bersafari politik untuk menemui rakyat,” tambahnya.

Menurut Djarot, kader PDI Perjuangan telah menerima titah dari Megawati Soekarnoputri untuk menemui rakyat di akar rumput.

Ia mengeklaim, kader-kader PDI Perjuangan diperintahkan untuk membantu rakyat yang membutuhkan solusi atas berbagai persoalan.

“Rakyat lebih penting,” tuturnya.

Kendati demikian, PDI Perjuangan menyatakan akan membuka pintu jika Surya Paloh berencana menemui Megawati.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com