Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GASPOL! Hari Ini: Blak-blakan Gelora dan PKN: Dituduh Curang hingga Dijegal Parpol Besar

Kompas.com - 26/01/2023, 18:13 WIB
Vitorio Mantalean,
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, Kompas.com - Kecurangan pemilu mulai mencuat saat tahapan pendaftaran. Tiga partai baru disebut-sehut terseret dengan kasus ini.

Koalisi masyarakat sipil memiliki bukti kuat terkait hal itu. Mereka juga sudah melaporkannya ke penyelenggara pemilu.

Tak tinggal diam, dua parpol baru itu yakni Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) akhirnya buka suara.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Partai Baru, Incar Kemenangan atau Punya Agenda Lain?

Sekjen Partai Gelora Mahfuz Siddik menuding justru isu ini sudah masuk ranah politis dan menduga partai besar berada di balik isu partainya dikaitkan dengan kecurangan.

Sementara itu, Waketum PKN Gede Pasek menganggap tak ada kecurangan yang terjadi selama proses pendaftaran ini.

Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana praktik kecurangan i tersebut terjadi.
Simak pembahasannya di GASPOL! S2E6 Part II "Dituduh Curang, Gelora dan PKN Tuding Dijegal Parpol Besar"

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Pergantian Panglima TNI Jelang Pemilu 2024, Bukan Yudo Margono lalu Siapa?

Acara tersebut dipandu oleh Tatang Guritno dan Vitorio Mantalean bersama narasumber, yakni Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Siddik, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika, serta Manajer Program Perludem Fadli Ramadhanil.

Live Premier Kamis (26/1/2022) pukul 19.00 di akun media sosial Kompas.com.

Klik tautan video di bawah ini untuk menonton. Selamat menyaksikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com