Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Minta Pejabat Waspadai Karhutla: Kalau Sudah Tahun Politik, Biasanya Lalai

Kompas.com - 25/01/2023, 16:44 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md meminta para pejabat, khususnya di daerah, tetap mengawasi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerahnya masing-masing.

Ketika sudah masuk ke tahun politik, Mahfud menyebut biasanya pejabat lalai karena melakukan kerja-kerja politik.

"Dulu ada gurauan gitu, kalau sudah jelang tahun politik biasanya orang lalai. Banyak yang kerja politik dan macam-macam, sehingga tidak waspada," ujar Mahfud dalam jumpa pers di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Mahfud berharap pejabat tidak lalai dalam melaksanakan tugasnya untuk mengawasi hutan atau lahan yang rawan kebakaran.

Baca juga: MA Kabulkan PK Jokowi Atas Vonis Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

Dia menekankan Indonesia harus mempertahankan prestasi dalam menekan angka karhutla.

Dengan menurunnya jumlah kebakaran hutan, maka Indonesia jadi sepi gugatan. Pasalnya, asap kebakaran hutan kerap mengganggu negara di sekitar.

"Prestasi nasional kita yang selama beberapa tahun terakhir itu sudah sepi dari gugatan-gugatan dan protes dunia internasional. Karena kita berhasil mengendalikan kebakaran hutan dan lahan, sehingga tidak mengganggu warga negara lain, tidak mengganggu wilayah negara lain," tutur dia.

Menurut Mahfud, kalaupun ada karhutla yang terjadi, pasti bisa cepat teratasi dan tidak menimbulkan sesak napas yang parah.

Baca juga: Wapres Sebut Ada Kemajuan Pencegahan Kebakaran Hutan

Mahfud meminta kepada forkopimda agar melapor ke BNPB jika terjadi sesuatu.

Selain itu, Mahfud turut mengingatkan perusahaan agar ikut bersama-sama menjaga hutan dan lahan.

"Kepada perusahaan-perusahaan yang juga berkaitan dengan pengelolaan hutan itu supaya tetap dalam posisi seperti belakangan ini, yaitu ikut menjaga bersama," kata Mahfud.

Mahfud menjelaskan, jika terjadi karhutla, maka yang akan merugi adalah perusahaan itu pula.

Masyarakat sekitar pun pasti ikut terdampak kerugian dari karhutla yang terjadi.

"Pemerintah juga sudah mengelola keterlibatan mereka di dalam kegiatan untuk sama-sama menanggulangi dan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di dalam berbagai posisi dan tugas yang diberikan oleh pemerintah," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com