Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi di Tengah Isu Reshuffle, Budiman Sudjatmiko Bantah Ditawari Jadi Menteri

Kompas.com - 17/01/2023, 23:42 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Budiman Sudjatmiko bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa (17/1/2023).

Budiman mengatakan, pertemuan itu karena memenuhi undangan Presiden.

Dia menceritakan, mula-mula Presiden Jokowi bertemu dengannya saat peringatan HUT PDI-P di JIExpo Kemayoran pada 10 Januari lalu.

Saat itu dirinya disapa oleh Jokowi.

"Ditanya 'loh kemana saja', saya jawab 'ya ada Pak', 'ya udah nanti ketemu saya ya'. Dia minta, dia bilang 'saya udah lama enggak lihat kamu, ketemu'," kata Budiman di Kompleks Istana Kepresidenan.

Baca juga: Istana: Kinerja Kabinet Bagus, Tak Ada Reshuffle di Januari

Kemudian, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatur jadwal pertemuan dengan Presiden.

"Jadi diurus Pak Pratik (Pratikno). Memang waktu itu belum ada tanggalnya, tapi ini kan kebetulan demo jadi dipanggil. Undangan via WhatsApp," ucap Budiman.

Dia mengungkapkan, saat bertemu dengan Jokowi, dia menyampaikan soal poin-poin tuntutan para kepala desa yang hari ini berdemonstrasi.

Mereka menuntut agar masa jabatan kepala desa tidak hanya selama enam tahun, tetapi sembilan tahun.

Baca juga: Sekjen Nasdem Sebut Pertemuan Paloh dan Luhut Tak Bahas Reshuffle

Selain itu, Budiman menyampaikan usulan agar pemerintah mengadakan dana untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) desa.

Saat awak media bertanya apakah ada tawaran posisi menteri dari Presiden Jokowi kepadanya, Budiman menjawab tidak ada.

"Tidak. Sama sekali tidak ada (tawaran). Tidak ada pembicaraan seperti itu. Jadi memang fokus pembicaraan soal demonstrasi yang tadi kurang lebih 15.000 kepala desa. Saya sendiri mengatakan bahwa saya tidak mewakili mereka Pak, karena saya bukan kepala desa, tapi saya kebetulan banyak teman di sana," kata dia.

Budiman menuturkan, saat bertemu Presiden, dirinya diterima seorang diri.

Kepala Negara bertanya soal apa saja kegiatan yang dilakukannya saat ini.

"Ya kegiatan saya banyak mencoba mengajak orang desa melakukan riset-riset inovasi dan teknologi. Saya ceritakan apa yg saya lakukan ada namanya bikin mesin pengolah tanaman sehingga menjadi minyak essence, kemudian internet of things untuk satelit pertanian desa, lebih ke arah sana, inovasi teknologi untuk ekonomi," paparnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com