Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Sambut Baik Para Ulama, Kiai, dan Bu Nyai Bakal Jadi Juru Kampanye Pilpres 2024

Kompas.com - 16/01/2023, 15:29 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyambut baik keputusan ijtima ulama nusantara yang menyatakan bahwa para ulama, kiai, dan bu Nyai akan menjadi juru kampanye untuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024.

Dasco mengatakan, keputusan itu adalah strategi yang baik.

"Ini tentu strategi yang baik menurut kami. Tapi, apapun itu keputusannya nanti, akan diputuskan oleh Pak Prabowo dan Pak Muhaimin," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/1/2023).

Dasco memprediksi ulama-ulama akan berkeliling saat bulan Ramadhan 2023 untuk memberi ceramah keagamaan.

Baca juga: Para Ulama Dorong PKB Segera Tentukan Capres, Tenggat Waktu sampai Maret

Menurutnya, ulama-ulama berpandangan momen itu bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan sosok Muhaimin Iskandar.

"Nah mungkin momen ini bisa dimanfaatkan menurut ulama-ulama tersebut," katanya.

Walau begitu, Dasco yakin para ulama pasti tetap bijak saat menjadi juru kampanye, terutama tidak menyampaikannya saat sedang salat.

Dasco mengaku, ia akan mengkaji ulang apabila ulama menyampaikan pesan politik di dalam masjid.

"Yang dimaksud itu kan biasanya pada saat bulan Ramadhan itu kan akan ada ceramah-cermah yang diminta oleh masyarakat yang membuat acara pengajian di komunitas. Kalau itu kan enggak ada masalah," ujar Dasco.

Baca juga: Hasil Ijtima Ulama PKB, Cak Imin Didorong Maju Pilpres dan Raih 100 Kursi DPR

Sebelumnya, dalam ijtima ulama nusantara yang digelar Dewan Syuro PKB, disepakati bahwa para ulama, kiai, dan nyai bakal menjadi juru kampanye (jurkam) dalam Pilpres 2024.

Juru kampanye ini berfungsi untuk meminta dukungan kepada rakyat atas capres dan cawapres yang diusung.

"Para ulama berkomitmen jadi juru kampanye nasional baik untuk Gus Muhaimin dan akan masuk pada kantong nasionalis juga," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.

Jazilul mengungkapkan, para ulama akan melakukan komunikasi-komunikasi publik melalui para kiai.

Komunikasi ini tidak hanya menyasar masyarakat NU, tetapi menyasar publik dan masuk ke ruang-ruang masyarakat secara umum.

Baca juga: Diminta Ijtima Ulama Putuskan Capres-Cawapres sebelum Puasa, PKB: Kalau Gerindra Tak Sepakat Ya Tak Jadi Nikah

Bahkan, PKB tengah merumuskan cara komunikasi dan berkampanye yang tepat agar sesuai dengan generasi milenial.

"Artinya tidak hanya melulu berkampanye di NU, tapi masuk ke ruang masyarakat secara umum. Kalau bisa masyarakat milenial ini dirumuskan kayak apa berkampanye di lingkungan masyarakat milenial," kata Jazilul.

Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq menambahkan, para kiai dan nyai ini akan kampanye dari pintu ke pintu untuk mengenalkan pasangan capres dan cawapres yang diusung PKB.

"Waktunya lumayan masih panjang. Para kiai, para Bu Nyai ini akan turun door to door, dari satu pintu ke pintu lain, dari satu kampung ke kampung lain, karena kebetulan kami punya para da'i-da'i yang di daerahnya memiliki jangkauan jamaah yang kuat," kata Maman.

Baca juga: Sekber Gerindra-PKB Diresmikan 23 Januari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com