Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Kader, Megawati: Kita Dulu Tempur, Kamu Sekarang Enak Magrok-magrok

Kompas.com - 10/01/2023, 11:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Nicholas Ryan Aditya,
Achmad Nasrudin Yahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menceritakan pengalamannya ketika membesarkan PDI-P di zaman dulu.

Megawati mengungkapkan, ketika masih bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI), dirinya bersama kader lain mesti bertempur untuk membesarkan partai.

"Bayangin lho, kita dulu tempur, kamu sekarang enak magrok-magrok (berdiam)," kata Megawati saat menyampaikan pidatonya di hadapan para kader dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-50 PDI-P di Jakarta International Expo, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Baca juga: Megawati: Saya Enggak Mau Dibilang Komunis, kalau Sukarnois Yes!

Megawati juga mengungkapkan bahwa dulu personel kepolisian mempunyai nama sandi untuk para kader PDI-P, yakni semut merah.

Hal ini diketahui dalam satu momen ketika dirinya tengah berada di dalam mobil yang hendak berangkat menuju kantornya.

Saat dalam perjalanan ini, ia mendengar percakapan sesama anggota polisi melalui handy talkie (HT) yang dibawa pengawalnya.

Dalam percakapan tersebut, seorang polisi menanyakan kesiapsiagaan kepada sesama anggota kepolisian.

Baca juga: Megawati ke Kader: Siapa yang Belum Turun ke Bawah? Katanya Mau Tempur?

Megawati menuturkan, anggota polisi tersebut kemudian memberitahu situasi terkini bahwa semut-semut merah sudah berdatangan.

Megawati menyadari bahwa istilah semut merah merujuk sosok para kader PDI-P.

"Lho kan aku kaget ya. Nek ngono (kalau gitu), rakyat itu yang dari PDI itu, masih PDI lho, oh itu panggilnya kalau kodenya semut-semut merah," kata Megawati.

Selain itu, Megawati mengungkapkan bahwa anggota polisi tersebut sempat menyinggung keberadaan ratu preman.

Megawati mengaku sempat heran dan bertanya kepada pengawalnya mengenai sosok ratu preman yang dimaksud anggota kepolisian tersebut.

Lantas, sang pengawal memberitahu bahwa ratu preman yang dimaksud anggota polisi tersebut yakni Megawati itu sendiri.

Setelah mendengar penjelasan dari pengawalnnya, Megawati bukannya geram, ia justru senang atas istilah yang diberikan polisi kepadanya.

"Wah keren, emang aku banyak anak buahku preman, tahu enggak? aih gawat," ujar Megawati.

Baca juga: Heru Budi Hadiri HUT ke-50 PDI-P, Megawati Singgung soal Kedekatan Pejabat dengan PDI-P

Selepas itu, ia baru menyadari, percakapan sesama anggota kepolisian itu terjadi tepat di hari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar kampanye.

"Eh sesudah itu, saya mikir, kok saya enggak pakai baju merah ya, lah pie (gimana) ya polisi iki rupane wis gemeter (rupanya sudah gemetar) karena apa? di hari itu kampanyenya PPP," ungkap Megawati.

"Bayangkan kalau sudah dengar ratu semut, saya ketawa deh, itu peristiwa lucu tahu enggak kalian. Makanya sekarang yang ini kumpul, awas ya, jangan pikirannya gue masuk PDI yang gede, PDI Perjuangan, supaya nanti bisa dari struktur ke legislatif terus ke eksekutif," imbuh Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com