Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hawa Panas Internal Gerindra: Isu Sandiaga Hengkang dan Sentilan Tajam Prabowo buat Kader Bermanuver

Kompas.com - 09/01/2023, 09:38 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu hengkangnya Sandiaga Uno dari Partai Gerindra ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin kencang berembus.

Langkah ini disebut-sebut demi kepentingan pencalonan presiden Pemilu 2024. Sebabnya, Gerindra hanya akan mengajukan satu nama capres, yakni Prabowo Subianto.

Gerindra sendiri terkesan tak ambil pusing dengan kabar ini. Partai berlambang garuda itu seakan membuka jalan bagi kadernya yang hendak bermanuver.

Baca juga: Ketum Gerindra: Kalau Tidak Cocok sama Prabowo, Monggo Cari Partai Lain

Namun demikian, belakangan, internal Gerindra seolah memanas karena desas-desus ini. Sampai-sampai, Prabowo Subianto melempar sentilan tajam buat kader yang dia nilai tak lagi sejalan dengan partai.

Ambisi Sandi

Terkait ini, Ketua Mahkamah PPP Ade Irfan Pulungan mengungkapkan, selama ini Sandiaga sangat agresif mendekati partainya demi mendapatkan tiket maju sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024.

Sandi disebut-sebut aktif menghadiri berbagai kegiatan PPP di banyak daerah.

"Sandiaga-lah yang kebelet dan bernafsu mendekati PPP. Saat ini PPP memberi kesempatan dan perlakuan yang sama kepada semua bakal capres dan cawapres seperti kepada Ganjar Pranowo, Erick Tohir, Prabowo Subianto dan Lainnya," kata Ade Irfan kepada Kompas.com, Minggu (8/1/2023).

Baca juga: Singgung Kader Keluar Jalur, Prabowo: Lain di Bibir Lain di Hati...

Meski begitu, Irfan menegaskan bahwa hingga kini Sandi belum menjadi bagian dari PPP.

"Sandiaga tentunya masih terikat dengan ketentuan aturan Ad/Art di Partai Gerindra dan sama sekali belum ada hubungan dengan keanggotaan di PPP," jelasnya.

Sentilan Prabowo

Belakangan, Sandiaga memang terkesan renggang dengan partainya. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu tak hadir dalam acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Presiden partainya yang dihadiri Prabowo Subianto dan sejumlah elite Gerindra lainnya di Jakarta pada Sabtu (7/1/2023).

Selang sehari setelah acara Gerindra atau Minggu (8/1/2023), Sandi justru hadir di acara Hari Lahir (Harlah) ke-50 PPP di Yogyakarta.

Prabowo pun sempat angkat bicara terkait kadernya yang bermanuver. Meski tak menyinggung nama Sandi, ketua umum Partai Gerindra itu mempersilakan kadernya meninggalkan partai jika sudah tak cocok dengan dirinya.

Baca juga: Sandiaga Tak Hadir Saat Prabowo Resmikan Kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra

"Kalau tidak cocok sama Prabowo, ya monggo enggak apa-apa, cari partai lain, pindah partai boleh dong," kata Prabowo saat meresmikan kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra, Sabtu (7/1/2023).

Dalam pidatonya, Prabowo menyebut bahwa ada kader Gerindra yang keluar jalur. Sikap yang ditunjukkan kader itu disebut berbeda dengan perkataannya.

"Ada saja rekan kita yang kadang-kadang keluar dari jalur, salah jalan, enggak tahu saya, karena itu sifat, kita harus koreksi diri kita, lain di mulut lain di hati. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati, kumaha (bagaimana)?" ujar Prabowo.

Halaman:


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com