JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memprediksi kondisi ketenagakerjaan di Indonesia tidak akan terlalu mengkhawatirkan.
Menurut dia, hanya beberapa sektor yang mengalami gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) imbas berbagai masalah termasuk pandemi Covid-19.
Sektor tersebut tidak terkecuali industri garmen hingga perusahaan rintisan (startup).
"Jadi Insya Allah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia tidak akan terlalu mengkhawatirkan. Hanya di sektor tekstil, sepatu, garment, startup yang mengalami goncangan," kata Muhadjir dalam siaran pers, Kamis (29/12/2022).
Baca juga: 19 Perusahaan Teknologi Indonesia yang Lakukan PHK Massal Sepanjang 2022
Muhadjir meyakini, sektor-sektor industri lain tetap mampu bertahan tanpa ada PHK.
"Tetapi di sektor lain untuk ekspor dan produknya Insya Allah aman," ucap Muhadjir.
Muhadjir sendiri telah mendatangi beberapa industri untuk memeriksa kondisi perusahaan dan tenaga kerja di sana di tengah maraknya isu PHK. Teranyar, ia mengunjungi PT Yuro Mustika, di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Perusahaan yang bergerak di bidang rambut palsu (wig) itu berjalan dengan stabil dan tidak melakukan PHK kepada karyawannya. Hal ini diutarakan oleh Koordinator PT Yuro Mustika Mr. Yung dan Manajer Lina.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Gelombang PHK dan Sederet Masalah di Sektor Ketenagakerjaan
Berdasarkan laporan, Muhadjir mendapat informasi bahwa produksi wig mendapatkan pasar global dan produk telah diimpor ke mancanegara. Dalam waktu dekat, perusahaan akan melakukan ekspansi untuk menambah produksi.
"Alhamdulillah produksinya dikirim langsung ke Amerika dan kebutuhannya stabil. Sehingga sampai sekarang tidak ada PHK. Bahkan Mr. Yung menyatakan dalam waktu dekat juga akan ada ekspansi menambah produksi, dan tentu saja akan menambahkan karyawan," ujar Muhadjir.
Tercatat, PT Yuro Mustika Purbalingga memiliki sebanyak 1.200 karyawan yang menggantungkan hidupnya dari perusahaan. Dari jumlah itu, 90 persen di antaranya adalah karyawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.