Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Cuaca Ekstrem di Masa Natal dan Tahun Baru Disebabkan 4 Anomali Cuaca

Kompas.com - 21/12/2022, 09:49 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi saat libur Natal dan tahun baru disebabkan oleh empat anomali cuaca yang terjadi secara bersamaan.

Anomali cuaca tersebut adalah peningkatan aktivitas monsoon Asia, semakin intensifnya seruakan dingin Asia, adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah, serta terpantaunya aktivitas gelombang atmosfer.

"Bersamaannya empat aktivitas tersebut maka dikhawatirkan atau berpotensi mengakibatkan cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia, terutama bagian selatan Indonesia sampai juga bagian tengah dan timur," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Selasa (20/12/2022).

Baca juga: BMKG Prediksi Ada Potensi Cuaca Ekstrem Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Dwikorita menjelaskan, peningkatan aktivitas monsoon Asia memicu pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.

Kemudian, semakin intensifnya seruakan dingin Asia meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan.

"Serta meningkatkan pembentukan awan-awan hujan menjadi lebih intensif di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara," kata Dwikorita.

Ia melanjutkan, indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Sebagian Jabodetabek Diguyur Hujan Siang Nanti

Hal ini berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi serta meningkatkan kecepatan angin permukaan dan tinggi gelombang di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia.

Dwikorita menuturkan, BMKG juga memantau aktivitas gelombang atmosfer, yakni fenomena madden julian oscillation.

"Kurang lebih merupakan fenomena pergerakan arak-arakan awan hujan dari arah Samudra Hindia di sebelah timur Afrika, jadi melintasi Samudra Hindia menuju Samudra Pasifik, tetapi melewati kepulauan Indonesia," kata Dwikorita.

Ia menambahkan, kebetulan arak-arakan awan hujan itu melintasi Indonesia bersamaan dengan empat anomali cuaca yang disebut sebelumnya sehingga menyebabkan potensi cuaca ekstrem.

Baca juga: Jateng Diprediksi Bakal Diguyur Hujan Lebat Saat Nataru, BMKG Minta Masyarakat Waspada

BMKG memprediksi cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, dan Papua pada tanggal 21-23 Desember 2022.

Adapun pada tanggal 24 Desember 2022, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Selatan.

Cuaca ekstrem tersebut antara lain berupa angin kencang, hujan lebat, dan petir yang bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, serta gelombang tinggi di perairan laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com