Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BMKG Perkirakan Puncak Musim Hujan Terjadi Saat Natal dan Tahun Baru

Kompas.com - 13/12/2022, 15:43 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada momen Natal dan Tahun Baru.

Hal itu didasari oleh perkiraan bahwa kondisi datangnya La Nina yang membawa potensi peningkatan intensitas hujan di Indonesia.

"Peluang peningkatan intensitas hujan masih ada. Masih terjadi. Dan puncak musim hujan diprediksi mulai Desember hingga Januari, sehingga saat tahun baru atau Natal dikhawatirkan di situlah terjadi puncak musim hujan," kata Dwikorita dalam rapat di Komisi V DPR, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Menhub: Tak Ada Pembatasan Mobilitas Masyarakat Saat Natal dan Tahun Baru

Dwikorita kemudian mengungkapkan perkiraan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Adapun sejumlah wilayah ini diperkirakan mengalami intensitas curah hujan kategori tinggi, mulai 21 hingga 31 Desember 2022.

"Dapat terjadi di sebagian Banten, sebagian kecil Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian kecil Kalimantan Barat dan sebagian Sulawesi Selatan bagian barat," ujar Dwikorita.

Akan tetapi, ia mengungkapkan bahwa akan adanya potensi hujan ekstrem di wilayah tersebut.

Menurut dia, hal ini karena adanya dampak perubahan iklim global.

Baca juga: Jumlah Penumpang di Terminal Poris Plawad Saat Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tak Sebanyak Lebaran

"Yang harusnya merata turun 10 hari, itu bisa langsung disetorkan hanya dalam beberapa jam. Sehingga itu akan menjadikan hujan ekstrem. Itu lah yang perlu kami waspadai dengan menyiapkan peringatan dini," ungkap dia.

Sementara itu, sifat hujan di atas normal juga diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada Natal dan Tahun Baru.

"Dapat terjadi di sebagian Banten, sebagian kecil Jabar, sebagian kecil Jatim, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan bagian barat, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Maluku dan sebagian Papua," tambah Dwikorita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com