Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika PDI-P Usung Ganjar Jadi Capres 2024, Banyak Partai Diprediksi Merapat

Kompas.com - 16/12/2022, 13:55 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno memprediksi, banyak partai yang akan merapat ke PDI Perjuangan jika partai banteng tersebut mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Menurut dia, pencapresan Ganjar didukung oleh banyak pihak, termasuk sejumlah partai politik pendukung pemerintah.

"Nama Ganjar kan juga muncul, didukung partai-partai lain," kata Adi kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Baca juga: Para Syndicate: Hanya Ganjar yang Bisa Menghadapi Anies

Beberapa waktu lalu, nama Ganjar masuk dalam bursa capres Partai Nasdem. Namun, pada akhirnya partai pimpinan Surya Paloh itu memilih mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Belakangan, sosok Ganjar juga muncul dalam bursa capres Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ganjar juga dapat dukungan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk maju capres.

Seandainya pun PDI-P urung memberikan kendaraan buat Ganjar, menurut Adi, koalisi partai lain bersedia mengantarkan Gubernur Jawa Tengah itu melaju ke panggung pemilihan.

Adi menilai, koalisi partai politik yang telah terbentuk saat ini masih sangat cair. Poros politik sangat mungkin berubah, bergantung pada arah angin PDI-P.

"Semua konfigurasi politik, semua poros yang terbentuk, semua partai politik, pasti sangat menuggu kira-kira siapa yang akan diusung oleh PDI-P," ujar Adi.

Baca juga: Kali Kedua Ganjar Jemput Puan, Pengamat: Tunjukkan Politik Tata Krama

Tak hanya dari parpol, lanjut Adi, PDI-P juga diprediksi mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo jika mengusung Ganjar sebagai capres. Sebab, sejauh ini, sinyal restu Jokowi dinilai lebih mengarah ke Ganjar.

Menurut Adi, jika benar Jokowi mendukung Ganjar sebagai capres, ini bisa jadi memengaruhi keputusan Megawati sebagai pimpinan tertinggi PDI-P.

"Sekalipun Mbak Mega itu sebagai figur yang menentukan capres PDI-P, tapi kalau ada suara lain, feedback, masukan muncul dari presiden, tentu jadi pertimbangan yang signifikan," katanya.

Adi pun menduga, hingga kini Megawati belum mengambil keputusan ihwal capres dan cawapres yang akan mereka jagokan pada Pemilu 2024. Megawati disinyalir masih bimbang, hendak mencalonkan Ganjar yang elektabilitasnya besar, atau Puan Maharani sang putri mahkota.

Isu persaingan internal antara Ganjar dan Puan memang telah berembus sejak lama. Sejumlah elite PDI-P mengisyaratkan dukungannya buat putri Megawati itu.

Namun, pencapresan Puan tampaknya terganjal elektabilitasnya yang masih minim, hanya di kisaran satu persen, bahkan kurang.

Tingkat elektoral Ketua DPP PDI-P itu jauh tertinggal dari Ganjar yang dalam survei berbagai lembaga kerap bertengger di urutan pertama dengan elektabilitas tembus 30 persen.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com