Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar, Pemerintah Upayakan Natal dan Tahun Baru Aman

Kompas.com - 07/12/2022, 12:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi V Kepala Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani memastikan, pemerintah akan berupaya agar perayaan Natal 2022 dan tahun baru 2023 berlangsung aman setelah terjadinya serangan bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung.

Jaleswari mengatakan, pemerintah melalui Polri, TNI, dan pemerintah daerah selalu menggelar operasi pengamanan Natal dan tahun baru agar berjalan dengan aman.

"Upaya pemerintah khususnya Densus 88 pasti ada. Polri dengan dibantu TNI dan pemerintah daerah selalu menggelar operasi pengamanan Natal dan tahun baru, agar masyarakat dapat merayakan Natal dan berlibur dengan aman," kata Jaleswari, Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Deputi KSP Tegaskan Pihak Terlibat Bom Bunuh Diri Astanaanyar Akan Dijerat Hukum

Jaleswari melanjutkan, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri juga sudah melakukan beragam langkah antisipasi sejak November 2022 lalu.

"Khususnya gangguan kamtibmas yang terkait serangan terorisme, termasuk dalam pengamanan kegiatan seperti pernikahan putra Presiden," ujar dia.

Jaleswari juga memastikan, pihak-pihak yang terlibat aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, tidak akan lolos dari proses hukum.

Ia mengatakan, pemerintah akan terus memantau jejaring kelompok dan organisasi radikan, termasuk individu-individu yang berafiliasi dan berbaiat dengan organisasi teroris.

Baca juga: 10 Orang Jadi Korban Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar Bandung, 1 Polisi Gugur, 1 Pelaku Tewas

"Aparat sedang melakukan pendalaman peristiwa dan akan melakukan proses penegakan hukum," kata Jaleswari.

Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengatakan, ledakan di Mapolsek Astanaanyar terjadi pada Rabu pagi sekitar pukul 08.20 WIB ketika anggota Polsek Astanaanyar sedang melaksanakan apel pagi.

Kemudian, tiba-tiba ada seseorang laki-laki masuk ke mapolsek dengan mengacungkan senjata tajam dan menerobos barisan apel pagi. Oleh karenanya, seketika anggota menghindar.

"Lalu, ada ledakan. Sekarang pelaku meninggal dunia di lobi. Tiga orang anggota kami mengalami luka luka," ujar Aswin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com