Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Kode Jokowi soal Calon Pemimpin hingga Sinyal Dukungan untuk Ganjar dan Prabowo

Kompas.com - 30/11/2022, 06:48 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menyinggung soal kriteria pemimpin masa depan dalam sejumlah pernyataannya di depan publik.

Salah satunya disampaikan pada Selasa (29/11/2022), saat memberikan sambutan di acara peresmian pembukaan acara Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Pontianak.

Jokowi menyinggung soal pemimpin mendatang yang harus menyadari keberagaman masyarakat Indonesia dan menjadikannya sebagai kekuatan.

"Betapa negara kita ini negara yang sangat besar sekali. Itu yang sering kita tidak sadar. Dan yang paling penting pemimpin Indonesia sekarang, ke depan dan ke depannya lagi, siapapun harus menyadari bahwa Indonesia ini beragam, harus sadar mengenai keberagaman Indonesia yang berbeda-beda, yang beragam," ujar Jokowi dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Pengamat: Jokowi dan Relawan Sudah Fight, tetapi Ganjar-nya Ngeles

"Karena buat kita keberagaman itu adalah kekayaan besar bangsa kita. Bener? Ini prinsip bagi pemimpin Indonesia, siapapun. Sebagai negara besar kita harus menyadari mengenai keberagaman itu," tegasnya.

Pemahaman soal keberagaman ini beberapa hari lalu juga sempat disinggung Jokowi dalam sambutannya di acara relawan bertajuk Gerakan Nusantara Satu.

Pada acara yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26/11/2022) itu, Jokowi mengingatkan Indonesia merupakan negara besar yang memiliki beragam suku, bahasa dan agama.

Sehingga untuk mengelola negara seperti Indonesia, diperlukan pemimpin yang menyadari keberagaman tersebut.

Baca juga: Jokowi Sebut Pembangunan Istana Presiden di IKN Dimulai Desember

Selanjutnya, Presiden Jokowi juga meminta para pendukungnya untuk memilih pemimpin yang memahami perasaan rakyat.

Kemudian, Kepala Negara meminta relawannya berhati-hati jangan sampai salah memilih sosok pemimpin yang hanya senang tinggal di istana yang nyaman.

"Ini negara besar, ini negara besar jangan hanya duduk manis di Istana Presiden. Carilah, saya ingatkan, carilah pemimpin yang senang dan turun ke bawah! Yang mau merasakan keringatnya rakyat," tegas Jokowi.

Rambut putih dan wajah penuh kerutan

Pada Sabtu, Jokowi juga mengungkapkan, ada sejumlah ciri pemimpin yang memikirkan kondisi rakyat secara serius.

Ciri-ciri itu menurutnya tampak jelas secara fisik sehingga bisa dicermati masyarakat.

Antara lain wajah yang penuh dengan kerutan dan rambut yang dipenuhi uban karena memikirkan rakyatnya.

"Perlu saya sampaikan, perlu saya sampaikan, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya itu kelihatan. Dari penampilannya itu kelihatan, nanyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua, ada! Ada itu," ungkap Jokowi sambil tersenyum.

Baca juga: Jokowi Sebut Menteri Basuki, Ganjar hingga Prabowo Saat Ditanya soal Pemimpin Rambut Putih

"Saya ulang, jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya. Dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga lihat rambut rambutnya, wah kalau rambutnya putih semua ini mikirin rakyat ini," tegasnya.

Pernyataan Presiden itu pun langsung menjadi perbincangan publik. Di media sosial banyak orang membuat meme tentang ciri-ciri yang disebutkan Jokowi.

Tak sedikit pula warganet yang melakukan edit foto tokoh nasional atau politisi agar rambut mereka menjadi putih dan muka dipenuhi kerutan agar identik dengan ciri fisik yang disebutkan Jokowi.

Sementara itu, dalam keterangan persnya kepada media di Pontianak pada Selasa siang, Presiden Jokowi mengatakan dirinya mempersilakan pernyataan rambut putih itu ditafsirkan apapun.

Baca juga: Jokowi: Prinsip bagi Siapa Pun Pemimpin Indonesia, Harus Menyadari Keberagaman

Namun, ia menekankan bahwa seseorang yang bekerjakeras biasanya mempengaruhi penampilan fisiknya.

"Ya ditafsirkan apapun silahkan. Tetapi memang dalam hal orang nekerja, kalau kerjanya sungguh-sungguh, kalau kerjanya keras pasti akan mempengaruhi fisiknya," ujar Jokowi dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

"Entah itu saking mikirnya, benar-benar mikir sehingga kerutan di wajah jadi banyak. Termasuk juga rambut. Mikirnya sangat berlebihan, sangat dan keras ya bisa saja rambutnya jadi putih," lanjutnya.

Awak media lantas bertanya apakah pernyataan secara spesifik soal rambut putih merupakan kode bahwa Presiden menekankan sosok bakal calon presiden (capres) tertentu.

Namun, Jokowi menegaskan ada banyak tokoh nasional dan pemimpin di Indonesia ini yang berambut putih.

Baca juga: PDI-P Desak Jokowi Tinggalkan Relawan yang Minta Serang Oposisi: Menakutkan...

Halaman:


Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com