Hasto menilai, ada elite relawan yang sengaja memanfaatkan kebaikan Jokowi sehingga citra presiden jadi turun.
"Saya pribadi sangat menyesalkan adanya elite relawan yang dekat dengan kekuasaan, lalu memanfaatkan kebaikan Presiden Jokowi sehingga menurunkan citra Presiden Jokowi," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).
Hasto mengatakan, kehebatan kepemimpinan Jokowi di acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dikerdilkan hanya karena urusan gegap gempita di GBK. Menurutnya, kepemimpinan Jokowi direduksi dengan cara-cara yang tidak elegan.
Kendati tak merinci sosoknya, Hasto curiga ada elite relawan yang ingin mengambil banyak hal dari kepemimpinan Jokowi.
"Jika tidak dipenuhi, keinginannya mereka mengancam akan membubarkan diri, tetapi jika dipenuhi elit tersebut melakukan banyak manipulasi," katanya.
Melihat ini, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, pernyataan Jokowi soal "pemimpin berambut putih" berpotensi merugikan dirinya sendiri.
Oleh PDI-P, Jokowi mungkin dianggap keluar jalur karena ucapannya itu menimbulkan kegaduhan dan spekulasi terkait pencalonan presiden.
Padahal, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P yang digelar beberapa waktu lalu, ketua umum partai banteng, Megawati Soekarnoputri, telah mewanti-wanti kadernya agar tak bermanuver soal pencapresan.
"Konsolidasi relawan Jokowi dan pesan capres 'berambut putih' kemarin itu merupakan langkah offside yang seolah tidak mempedulikan pesan amanat Megawati di Rakernas PDI-P sebelumnya," kata Umam kepada Kompas.com, Minggu (27/11/2022).
Lewat manuver ini, Umam menilai, Jokowi seakan hendak menantang pesan Megawati terkait pencapresan. Mantan Wali Kota Solo itu seolah ingin menunjukkan bahwa dirinya punya pengaruh dan kekuatan jaringan yang tidak kalah mapan dan mengakar dibanding partai yang menaunginya.
Baca juga: GBK Boleh Dipakai Relawan Jokowi, tapi Tak Boleh untuk Konser, Begini Penjelasan Menpora
Oleh karenanya, tak heran jika kegaduhan itu membuat PDI-P gerah dan menyayangkan agenda temu relawan tersebut.
"Reaksi keras Sekjen (Sekretaris Jenderal) PDI-P Hasto Kristiyanto terhadap relawan Jokowi merupakan bentuk peringatan sekaligus perlawanan terhadap manuver pihak-pihak di sekitar Jokowi yang seolah ingin mendikte keputusan Megawati," ujar Umam.
Menurut Umam, konsolidasi relawan Jokowi kemarin bisa dimaknai sebagai manuver politik untuk mengokohkan framing narasi pentingnya mengusung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Pernyataan Jokowi soal kriteria pemimpin yang seoalah menyiratkan sosok Ganjar pun bisa jadi bertujuan untuk memunculkan gelombang dukungan rakyat.
"Pada titik tertentu juga diharapkan bisa mempengaruhi atau bahkan mendikte keputusan partai politik yang memiliki hak konstitusional sebagai pengusung capres," kata dosen Universitas Paramadina itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.